Page 179 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 179

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)


                Sumarni dan Siti Sabariah yang melakukan penyelidikan di Bandung
                Utara, di mana mereka pernah tertangkap pada bulan Januari 1946.
                Dalam pertempuran-pertempuran di Bandung LASWI dipencar
                dalam delapan regu.

                     Dalam peristiwa Bandung Lautan Api, LASWI ikut aktif dalam
                pembumihangusan. Penyelenggaraan dapur perjuangan untuk
                Sektor Bandung, mencari bahan makanan dan mengirimkannya ke
                garis depan ditugaskan pula pada LASWI. Markas LASWI pada waktu
                itu berpindah-pindah, mula-mula di Ciparay, kemudian ke Majalaya.
                     Markas  di  Majalaya  mendapat  serangan  dari  udara  yang
                mengakibatkan 5 anggota LASWI gugur ialah Siti Murwati (dari
                Madiun), Siti Fatimah (dari Garut), Ida Mursida (dari Bandung),
                Sutiyawati (dari Yogyakarta) dan Lela (dari PPI Garut).

                     Pada bulan Desember 1946 LASWI pindah ke Tasikmalaya.
                Berhubung dengan seruan Pemerintah supaya para pelajar kembali
                ke bangku sekolah, sebagian dari anggota dikembalikan pada orang
                tua masing-masing. Yang masih ingin berjuang digabungkan pada
                Inspektorat Perempuan Biro Perjoangan di Garut. LASWI di sini
                tugasnya antara lain melatih kader-kader perempuan dalam
                kemiliteran, menjahit pakaian seragam untuk tentara kita, membuat
                                            .
                makanan tahan lama untuk garis depan dan membantu rumah sakit
                darurat.
                     Sewaktu tentara kita hijrah ke Yogya, sebagian dari LASWI ikut
                bersama pasukan hijrah ke Yogya sebagian lagi bersama Ny. A.H.
                Nasution, membantu keluarga tentara yang mau ikut hijrah ke Yogya.
                Pimpinan LASWI cabang Yogya adalah Ny. Awibowo (dengan putrinya),
                Ny. Hadinegoro (Istri Pangeran Hadinegoro), Ny. Tabrani dan Ny.
                Siti Achiriyah Maskun. Di Yogya LASWI ikut dalam Panitya Sosial
                dengan Ny. Utami Suryadarma sebagai Ketua dan Ny. S.Y.
                Arujikartawinata sebagai Wakil Ketua. Panitia sosial ini membantu
                para gerilyawan serta keluarganya dengan menyelenggarakan dapur
                umum.
                                             147
                                             147
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184