Page 184 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 184

Bahasa dan Kesantunan                                                173

                        Namun  demikian  ada  perintah  tertentu  yang  dalam  kondisi
                  tertentu perintah tersebut harus tegas dan jelas sebagai perintah.
                  Misalnya, bila kita berada di dalam gedung bioskop yang kebetulan
                  sedang terbakar, maka para petugas pemadam atau satpam akan
                  membentak-membentak dan menyuruh semua orang untuk keluar,
                  tidak perduli apakah orang yang sedang menonton tersebut adalah
                  atasannya,  bupati  atau  petinggi  daerah  lainnya.  Ungkapan
                  penghalusan  perintah  tidak  lagi  efektif  teriakan  “keluar!,  keluar!,
                  cepat!, cepat!” dalam hal ini akan lebih efektif. Demikian halnya di
                  tempat yang berbahaya seperti pompa bensin ungkapan larangan
                  harus  ditulis  dengan  tegas  “DILARANG  MEROKOK”  bahkan
                  larangan  tersebut  ditulis  dengan  cat  merah,  yang  sebenarnya
                  dalam  tatatulis  cat  merah  menunjukkan  perasaan  marah.
                  Pembahasan  ini  tentu  tampak  jelas  bagi  kita  bahwa  ungkapan-
                  ungkapan penghalusan seperti itu dapat kita pakai dalam konteks
                  dan  kondisi  tertentu,  demikian  pula  halnya  untuk  ungkapan
                  langsung (tanpa harus diperhalus) dapat kita gunakan pada kondisi
                  dan konteks tertentu pula.
                        Kesantunan      tentu   melibatkan     proses    mental    dalam
                  membentuk karakter. Sebaiknya pembaca tidak hanya memahami
                  secara konseptual  perihal solidaritas  dan kesantunan, akan tetapi
                  lebih  kepada  sikap  praktis  dalam  menunjukkan  solidaritas  dan
                  kesantunan  tersebut.  Konsep  Tu  dan  Vous  serta  Naming  &
                  Addressing  merupakan  bentuk  linguistic  choice  bagi  pembicara.
                  Dengan  demikian,  sebaiknya  pembaca  memahami  bagaimana
                  situasi saat sedang berbicara dan kepada siapa berbicara. Selain
                  buku-buku  referensi  utama  yang  telah  kami  kutip,  pembaca  juga
                  dapat membaca buku dan jurnal hasil penelitian yang lainnya guna
                  memperdalam  pemahaman  terhadap  topik-topik  yang  ada  dalam
                  makalah  ini.  Buku  berjudul  Sociolinguistics  and  Language
                  Education yang diedit oleh Nancy H. Hornberger dan Sandra Lee
                  McKay,  diterbitkan  oleh  Multilingual  Matters  pada  tahun  2010.
                  Berikutnya  buku  berjudul  An  Introduction  to  Sociolinguistics  yang
                  ditulis oleh Janet Holmes pada tahun 2013 oleh penerbit Taylor &
                  Francis. Dll.

                  Kesimpulan dan Implikasi terhadap Pengajaran Bahasa

                        Linguistic  choice  (pilihan  linguistik  atau  ujaran)  sangat
                  berperan  dalam  memediasi  makna  ujaran  dan  untuk  menjaga
                  solidritas  dan  kesantunan  dalam  berbicara.  Pilihan  kata  mengacu
                  pada sikap dalam  memilih ujaran-ujaran dengan maksud tertentu,
                  baim dari segi fonetik dan fonologi, sintaksis, morfologi, semantik,
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189