Page 181 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 181
170 BAB 4
Pembentukan Kesantunan Berbicara
Pengertian diksi atau pilihan kata jauh lebih luas dari pada
apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Ada tiga
kesimpulan utama mengenai diksi atau pilihan kata. Pertama,
pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang
dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat atau
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana
yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan
kata atau diksi yang merupakan kemampuan untuk membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin
disampaikan, dan merupakan kemampuan untuk menemukan
bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh
kelompok masyarakat sebagai pendengar. Ketiga, diksi yang tepat
dan yang sesuai hanya dimungkinkan ketika seseorang memiliki
penguasaan sejumlah besar kosakata dari bahasa itu.
Kesantunan dalam berbahasa akan menggambarkan
kesantunan atau kesopansantunan penuturnya. Kesantunan
berbahasa menurut Leech, pada hakikatnya harus memperhatikan
empat prinsip. Pertama, menerapkan prinsip kesopanan dalam
berbahasa. Prinsip ini selalu ditandai dengan memaksimalkan
kesenangan atau kearifan, rasa hormat, pujian, keuntungan,
kecocokan, dan rasa simpati kepada orang lain
serta meminimalkan hal-hal tersebut pada diri sendiri. Dalam
berkomunikasi, selain menerapkan prinsip kerja sama dan keempat
maksimnya yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim
relevansi, dan maksim cara, juga menerapkan prinsip kesopanan
dengan keenam maksimnya seperti:
1) maksim kebijakan yang mengacu pada kearifan dalam
berbahasa,
2) maksim penerimaan yang mengacu pada prinsip
keuntungan bagi orang lain dan kerugian bagi diri sendiri,
3) maksim kemurahan yang mengacu pada konten salut atau
rasa hormat pada orang lain ketika berbicara dan rasa
kurang hormat pada diri sendiri,
4) maksim kerendahan hati yang mengacu pada pujian
kepada orang lain dan rasa rendah hati dari diri sendiri,
5) maksim kecocokan yang mengacu pada tingkat kecocokan
dengan orang lain, dan
6) maksim kesimpatisan yang mengacu pada rasa simpati
terhadap orang lain.
Dengan cara menerapkan prinsip kesopanan dalam
berbahasa yang demikian, maka dalam percakapan, saat