Page 61 - Cooperative Learning
P. 61

Implementasi Cooperative Learning di Tingkat SMA                      51

                     Pendekatan Cooperative Learning melalui Metode Number
                     Head Together pada Mata Pembelajaran Bahasa Jepang di
                     Kelas X Sekolah Menengah Atas Taruna Mandiri Pekanbaru


                                               Merri Silvia Basri
                                          Universitas Riau, Pekanbaru
                                       E-mail: merrisilviabasri@gmail.com


                                                  Abstract
                  The  purpose  of  this  qualitative  study  is  to  determine  the  approach  of
                  cooperative  learning  through  methods  Number  Head  Together  is
                  implemented  on  Japanese  subjects  in  class  X  SMA  Taruna  Mandiri
                  Pekanbaru,  Riau.  Data  retrieved  by  applying  a  semi-structured  interview
                  guide carried by Japanese teacher. Data was analyzed in order to generate
                  the  development  of  the  advantages  and  disadvantages  of  Cooperative
                  Learning through methods Number Head Together (NHT).

                  Keywords: cooperative learning, Japanese learning, Senior School
                                learning.


                  Pendahuluan
                     A. Latar Belakang Masalah
                        Pembelajaran  merupakan  suatu  proses  yang  melibatkan

                  berbagai  komponen,  bersifat  timbal  balik,  dan  untuk  mencapai
                  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Pada  dasarnya  baik  tidaknya
                  pembelajaran  yang  berlangsung  sangat  menentukan  perolehan
                  hasil  belajar  yang  pada  kenyataannya  tidak  pernah  lepas  dari
                  masalah.  Pendidikan  merupakan  salah  satu  tolak  ukur  kelancaran
                  dan kemajuan suatu pembangunan.
                        Masalah  proses  belajar  mengajar  pada  umumnya  terjadi  di
                  kelas.  Kelas  dalam  hal  ini  dapat  berarti  ruangan  yang  digunakan
                  oleh guru dan anak didiknya dalam melakukan segala kegiatan yang
                  berkaitan  dengan  proses  belajar  mengajar.  Selanjutnya  Mardia
                  Hayati  mendefenisikan  pembelajaran  adalah  suatu  aktivitas  yang
                  dengan  sengaja  untuk  memodifikasi  berbagai  kondisi  yang  di
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66