Page 58 - Cooperative Learning
P. 58

48                                                                BAB 3


                  B. Keuntungan       dan    Kekurangan       dalam     Pembelajaran
                     Cooperative Learning dari Perspektif Guru
                     Dari wawancara yang dilakukan pada partisipan guru bahasa
               Jepang  yang  menerapkan  grup  diskusi  mengatakan  bahwa
               beberapa  keuntungan  yang  diperoleh  oleh  siswa  dalam
               pembelajaran  bahasa  Jepang  adalah  1)  Siswa  saling  mengenal
               antara  satu  dengan  yang  lain.  Ini  terjadi  pada  kelas  peminatan
               bahasa Jepang di mana siswa yang mengikuti pembelajaran bukan
               berasal  dari  kelas  yang  sama  melainkan  berasal  dari  berbagai
               jurusan seperi IPA dan IPS. 2) Tugas yang diberikan oleh guru dapat
               diselesaikan  dengan  waktu  yang  lebih  cepat,  karena  dikerjakan
               bersama-sama.  3)  Adanya  berbagi  peran  antar  siswa  dalam  grup-
               grup  diskusi  di  sekolah  meskipun  masih  sebagian  besar  distribusi
               tugas  belum  tersebar  dengan  baik.  4)  Siswa  yang  memiliki
               kemampuan  lebih  memberi  motivasi  terutama  kepada  siswa  yang
               kurang mampu untuk mengerjakan peranan mereka hingga tugas
               selesai. 5) Siswa di latih bekerja sama dalam mengerjakan tugas. 6)
               Siswa berlatih untuk tidak berlaku egois dalam bekerja kelompok. 6)
               Pada  pembelajan  tema  budaya  Jepang,  guru  terkadang
               memperoleh  informasi  baru  dari  hasil  presentasi  siswa.  Meskipun
               demikian, terdapat kelemahan yang diperoleh dari hasil wawancara

               partisipan  guru,  antara  lain  kelengkapan  material  teaching  yang
               dapat membantu guru lebih kreatif seperti kartu bergambar, biaya
               foto  copi  kartu  role  play,  otentik  material  tentang  Jepang  dan
               sebagainya. 3) Materi buku tentang budaya Jepang dan berbahasa
               Indonesia,  masih  sulit  ditemukan  oleh  guru  dan  siswa,  4)  Guru
               cenderung  lebih banyak  menggunakan  ancaman-ancaman  berupa
               siswa tidak akan diberi nilai jika tidak berpartisipasi dalam diskusi,
               serta belum mampu menangani murid-murid yang bermasa bodoh
               dalam grup-grup diskusi dengan melakukan pembiaran pada kasus
               tersebut, 5) Guru masih berbasis tugas yang terdapat dalam buku
               seperti latihan tata bahasa atau gramatikal, percakapan dan belum
               mampu  mengembangkan  tema-tema  yang  diambil  secara  otentik
               yang  berkaitan  dengan  materi  tersebut,  6)  Guru  belum  dapat
               membedakan  grup  diskusi  dan  peer  collaborative  learning,  7)
               Peranan  guru  masih  sangat  mendominasi  dalam  pembelajaran
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63