Page 53 - Cooperative Learning
P. 53
Implementasi Cooperative Learning di Tingkat SMA 43
menyelesaikan tugas, mencari bahan, berbagi peran dan
sebagainya. 2) Interaksi tatap muka, tidak hanya dilakukan oleh guru
dengan siswa, tetapi siswa dengan siswa. 3) Akuntabilitas individual
yang menunjukkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
secara individual yang hasilnya penilaian disampaikan oleh guru
kepada kelompok sehingga tercipta pengasaan yang merata dalam
anggota kelompok. 4) Pemerosesan kelompok atau group
processing dapat identifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan
kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok dengan tujuan
meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi
terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok
serta 5) Keterampilan sosial atau social skilldengan berbasis aktivitas
pembelajaran bergrup diharapkan mampu menyediakan keslimaan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Kepemimpinan, pengambilan
keputusan dan manajemen konflik menjadi bagian integral dalam
grup kerja dan guru seharusnya memberikan motivasi kepada siswa
untuk menggunakan skill ini dalam pembelajaran di kelas.
Wina Sanjaya mengatakan salah satu karekteristik cooperative
learning bahwa dalam pembelajaran inimenekankan pada proses
kerja sama dalam kelompok dan tidak semata-mata melihat pada
kemampuan akademik dalam menguasai bahan pelajaran. Slavin,
Abrani dan Chambers (1996) dalam Wina Sanjaya mengatakan
bahwa belajar melalui cooperative learning dapat dijelaskan dari
beberapa perspektif seperti motivasi, perspektif sosial,
perkembangan kognitif, dan perspektif elaborasi kognitif.
Prosedur pembelajaran oleha Wina Sanjaya di mulai dengan 1)
Adanya peranan guru yang menjelaskan gambaran umum tentang
materi, dan langkah ini dapat menggunakan metode ceramah,
curah pendapat, dan Tanya jawab. Guru dapat menggunakan media
pembelajaran agar proses penyampaian dapat lebih menarik siswa,
2) siswa diminta membentuk grup-grup diskusi secara heterogen.
Dalam hal kemampuan akademis, kelompok dapat berisi satu orang
dengan kemampuan tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang
dan satu lainnya dengan kemampuan kurang.Dengan pengaturan
seperti ini, diharapkan guru mempunya tiga asisten dalam
kelompok tersebut. 3) Penilaian dalam pembelajaran kooperatif