Page 51 - Cooperative Learning
P. 51
Implementasi Cooperative Learning di Tingkat SMA 41
bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Dengan
demikian hakikat sosial dan pembentuk kelompok menjadi aspek
utama dalam pembelajaran koperatif.
Dikutip dari Richards & Plat & Platt (1992) dalam Servet Celik
(2013) bahwa cooperative learning bukan metode baru dalam
pengajaran bahasa yang berbasis komunikatif. Hal yang sama
dikemukakan oleh Al Tabani bahwa belajar dengan menggunakan
metode koperatif bukanlah sesuatu yang baru, misalnya saja bekerja
secara tim di laboratorium, bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas.
Kagan (1995) dalam Slavin (2005) mengatakan pengajaran
bahasa berbasis komunikatif dan pembelajaran koperatif bersifat
natural dan tepat diterapkan dalam pengajaran bahasa asing.
Pemaparan ini memberikan gambaran akan perubahan pendekatan
tradisional berbasis gramatikal menuju pembelajaran bahasa asing
yang bersifat holistik menggunakan empat keterampilan dan
menggunakan bahasa mendekati bahasa yang digunakan oleh
native speaker.
Penelitian tentang cooperative learning telah banyak dilakukan
dan para ahli memberikan defenisi yang beragam pula, Mercer &
Mercer dalam Payam Soghi (2016) mengatakan bahwa
pembelajaran kooperatifadalah sebuah instruksi yang dibuat
terencana dalam suatu grup diskusi di mana para siswa bekerja
sama sebagai suatu tim dengan cara mempromosikan tanggung
jawab siswa dengan cara mendengarkan tim mereka seperti mereka
belajar dari grup yang lain. Bahwa aktivitas dalam cooperative
learning dilakukan dengan saling berbagi tugas dan informasi antar
siswa dalam suatu kelompok dengan baik (Servet Celik, 2013).
Azizinezhad (2016) mengatakan beberapa ahli mempunyai defenesi
yang beragam tentang pembelajaran koperatif, namun pada
dasarnya ada beberapa bentuk yang sejalan dari defenisi-defenisi
tersebut antara lain Cooperative Learning adalah sebuah sistem
pengajaran dan teknik pembelajaran yang dirancang agar para
siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, dengan
kata lain tidak hanya berperan sebagai pendengar yang pasif atas