Page 52 - Cooperative Learning
P. 52
42 BAB 3
produk pengetahuan yang telah diberikan dalam lingkungan
belajar. Siegel (2005) dalam Akdemir (2016) mengatakan bahwa
pembelajaran koperatif merupakan carapembelajaran dengan
membentuk jumlah siswa dalam beberapa grup diskusi kecil yang
bekerja sama, di mana masing-masing siswa saling mendukung satu
sama lain untuk menyelesaikan sebuah latihan. Dari beberapa
defenisi di atas, peneliti memaknai bahwa pembelajaran koperatif
berbentuk grup diskusi kecil terdiri dari lima hingga enam orang per
kelompok, yang saling bertukar informasi, bergotong royong, saling
bahu membahu, bertanggung jawab, bertoleransi, berbagi peran,
merancang suatu strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan
bersama.
Wina Sanjaya (2013) memaparkan terdapat empat unsur
penting dalam cooperative learning yaitu 1) adanya siswa yang
melakukan proses pembelajaran dalam tiap kelompok belajar,
pendekatan pembagian berdasarkan pada bakat dan minat siswa,
latar belakang kemampuan, campuran dari minat dan latar
belakang sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, 2)
mempunyai aturan kelompok, yaitu segala hal merupakan
kesepakatan semua siswa yang terlibat, baik dari segi pembagian
tugas, waktu dan tempat pelaksanaan. 3) terdapat upaya belajar
untuk setiap anggota kelompok, berupa kegiatan siswa untuk
meningkatkan kemampuan yang dimilikinya maupun kemampuan
yang baru diperolehnya dalam kelompok tersebut, contohnya
bertukar informasi, pengalaman maupun gagasan dalam kelompok
tersebut, 4) terdapat tujuan yang harus dicapai mulai dari arah
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bagi setiap kelompok harus
membuat tujuan yang jelas agar sasaran belajar dapat mudah
dipahai oleh siswanya. Wina Sanjaya, bahwa grup diskusi dapat
dibagi dari empat sampai enam orang dengan latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda
(heterogen).
Johnson & Johnson (1994) memberikan gambaran tentang
lima bentuk pembelajaran koperatif yaitu: 1) Adanya
ketergantungan positif dimana guru menciptakan suasana yang
mendorong agar siswa saling membutuhkan misalnya dalam