Page 50 - Cooperative Learning
P. 50

40                                                                BAB 3


                  C. Tujuan Penelitian
                     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif guru
               bahasa  Jepang  tentang  metode  cooperative  learning  di  SMU
               Athirah di SMU Athirah Makassar.

               Kajian Pustaka
                     Al Tabani (2014) mengatakan bahwa untuk mampu bersaing di
               era  globalisasi  saat  ini  maka  SDM  yang  berkualitas  hanya  bisa
               diperoleh  melalui  pendidikan.  Makagiansar  dalam  Al  Tabani
               mengatakan  ‘terdapat  tujuh  maca  pergeseran  masyarakat  di  abad
               ke 21 ini yaitu pergeseran pola belajar dari terminal menjadi  long
               life education. Kedua, pergeseran dari belajar yang hanya berfokus
               pada  penguasaan  pengetahuan  menjadi  sistem  belajar  secara
               holistic, ketiga adalah pergeseran hubungan antara guru dan siswa
               yang  tadinya  konfrontatif  menjadi  kemitraan,  keempat  adalah
               penekanan skolastik bergeser menjadi penekanan ke nilai, ke lima
               adalah  pergeseran  butu  aksara  menjadi  buta  teknologi,  serta  ke
               enam  adalah  sistem  kerja  yang  terisolasi  bergeser  menjadi  sistem
               kerja  team  work.  Dan  yang  ketujuh  adalah  konsentrasi  eksklusif
               kompetitif  menjadi  siste  kerja  sama.  Dengan  melihat  pendidikan
               abad ke 21 maka yang dipentingkan di dalamnyaadalah pendidikan

               yang  diberikan  hendaknya  menjadikan  peserta  didik  mampu
               mengelola  informasi  dan  ilmu  pengetahuan  yang  diperolehnnya
               dari  berbagai  sumber  di  kelas  maupun  media  sosial,  mengelola,
               memfilter serta mengembangkan informasi dan ilmu pengetahuan
               tersebut dalam kerja sama tim, berkolaborasi dengan peserta didik
               yang  lain,  dan  mampu  mengintegrasikan  secara  teori  dan  praktik
               ilmu  pengetahuan  yang  diperolehnya  dan  kemudian  diterapkan
               dalam  lingkungan  masyarakat  secara  bermoral  dan  beretika  tanpa
               sekat.  Meskipun  demikian,  di  Indonesia  sendiri  belajar  kompetitif
               dan  individualistic  masih  berlangsung.  Pola  belajar  ini  memiliki
               kebaikan  bahwa  jika  dikelola  dengan  baik  dapat  meningkatkan
               motivasi  siswa,  hanya  saja  keburukannya  adalah  kompetisi  siswa
               kadang tidak sehat, sehingga menimbulkan turunnya motivasi bagi
               siswa yang tidak mampu bersaing’. Pembelajaran kooperatif berada
               dalam  teori  konstruktivisme.  Pembelajaran  ini  muncul  dari  konsep
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55