Page 130 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 130
Diperlukan perencanaan yang matang dalam pemilihan lokasi pendirian
pabrik. Selain dilihat dari sisi ekonomi, pabrik haruslah didirikan pada
lokasi yang memiliki potensi cemaran seminimal mungkin. Lokasi yang
baik harus jauh dari lokasi yang berpotensi menjadi sumber cemaran,
seperti lokasi pembuangan limbah, pabrik bahan kimia, pabrik yang
mengeluarkan polusi, peternakan, serta sumber cemaran lain. Faktor
lain yang juga menjadi pertimbangan adalah ketersediaan air bersih
mengingat industri perikanan membutuhkan banyak sekali air selama
proses produksinya. Selain itu, lokasi pabrik harus mendukung sistem
drainase yang baik.
b) Konstruksi bangunan
Konstruksi bangunan memegang peran penting dalam menentukan
keberhasilan penerapan praktik sanitasi. Beberapa hal yang menjadi
perhatian pada konstruksi bangunan, antara lain sebagai berikut:
1) Dinding
Dinding haruslah dibuat menggunakan bahan baku yang dapat
melindungi bagian dalam pabrik dari potensi cemaran luar. Untuk
itu, dinding haruslah padat, tidak berpotensi menyimpan air,
berwarna cerah, serta mudah dibersihkan. Dinding pada ruang
produksi basah sebaiknya dilapisi dengan keramik atau cat antiair
sehingga mencegah dinding menjadi lembap yang akan berpotensi
pada tumbuhnya jamur. Pertemuan antara lantai dan dinding tidak
membentuk sudut mati (sebaiknya melengkung).
2) Atap
Atap bagian dalam haruslah dibuat dari bahan yang kuat, tahan
lama, solid (tidak mudah mengelupas atau rontok), serta mudah
dibersihkan. Ketinggian atap minimal yang disarankan utuk ruang
produksi adalah tiga meter.
3) Pintu dan jendela
Pintu dan jendela haruslah dibuat dari bahan yang kuat dan tahan
lama. Konstruksi pintu dan jendela harus dibuat rapat tanpa celah
dengan dinding untuk mencegah masuknya serangga, tikus, serta
cemaran debu dari luar gedung. Untuk pintu yang berhubungan
langsung dengan luar didesain dibuka dari dalam ke luar dan harus
dapat menutup sendiri. Pada beberapa industri perikanan, pintu
139