Page 12 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 12
6 Metodologi Latihan Olahraga
mental seorang pelatih. Untuk itu seorang pelatih harus mempunyai kesehatan mental,
memiliki pandangan yang sehat terhadap kenyataan yang sedang dihadapi, ada
kesediaan untuk menerima dan mengerti masalah yang dihadapi, mampu
menyesuaikan diri dan mengatasi segala masalah yang mungkin timbul dengan sabar
dan optimis.
Seorang pelatih hendaknya memiliki keterampilan sesuai dengan cabang
olahraga yang dilatihkan. Pengalaman sebagai pemain akan lebih memberikan nilai
tambah tersendiri dalam berperan sebagai pelatih yang memerlukan keterampilan.
Keterampilan tersebut sangat diperlukan pada waktu memperagakan gerakan teknik
dengan benar sesuai dengan perkembangan pelaksanaan suatu teknik atau
memeragakan pola-pola taktik bermain.
Seorang pelatih adalah salah satu sumber daya manusia dalam keolahragaan,
yang berperan sangat penting dalam pencapaian prestasi atlet yang dilatihnya. Maka
seorang pelatih hendaknya selalu berusaha untuk menjadi profesional dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan pelatihan dan
cabang olahraga yang dilatihkan. Dalam kegiatan pelatihan olahraga modern banyak
masalah yang terjadi dan harus dipecahkan dengan cepat dan tepat. Salah satu
pendekatan pemecahan masalah adalah menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan.
Beberapa pengetahuan yang diperlukan antara lain pengetahuan pelatihan olahraga,
anatomi dan fisiologi olahraga, ilmu jiwa dan kesehatan mental, biomekanika serta tes
dan pengukuran. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan, membaca
buku, kursus dan penataran, dan juga diskusi dengan teman sejawat sesama pelatih.
Kemampuan memecahkan masalah-masalah pelatihan olahraga tidak terlepas
dari tingkat kecerdasan, pengetahuan, dan tingkat emosional seorang pelatih. Tingkat
kecerdasan tersebut menunjuk pada indeks intelligence quotient (IQ). Tingkat
emosional menunjuk pada indeks emotional quotien (EQ). Semakin tinggi IQ dan EQ
seorang pelatih diharapkan semakin cepat dan maksimal dalam menyelesaikan masalah
yang terjadi dalam proses pelatihan olahraga.
Daya imaginasi dan kreatifitas seorang pelatih harus berkembang dan
ditingkatkan dalam proses pelatihan olahraga. Seorang pelatih tidak boleh puas hanya
dengan meniru cara dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pelatih lain, atau
pengalaman yang diperoleh semasa masih menjadi pemain. Diharapkan seorang
6