Page 14 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 14
8 Metodologi Latihan Olahraga
karena itu, seorang pelatih harus benar-benar memiliki tingkah laku dan tutur bahasa
yang pantas untuk diteladani oleh atlet yang dilatihnya.
Pelatih yang baik adalah jika mampu menghantarkan atlet yang dilatihnya
meningkatkan kemampuan dan mencapai prestasi yang semaksimal sesuai dengan
kemampuan atletnya. Secara total dan penuh rasa tanggung jawab seorang pelatih
menuangkan dan mewujudkan kemampuan yang dimiliki dalam proses berlatih
melatih untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Membicarakan otoritas pelatih merupakan masalah yang sangat rumit. Faktor-
faktor yang mungkin membentuknya adalah pengakuan masyarakat terhadap profesi,
pengetahuan profesional, riwayat sebagai atlet, kualitas kepribadian, efisiensi fisik,
kecerdasan, minat dan sebagainya. Selain itu perlu didukung oleh faktor lainnya, yaitu
kemampuan dedaktik, rasa adil, ketekunan, sikap positif terhadap atlet, kelakuan baik,
jujur, dan cerdas. Selain itu, ada beberapa faktor yang perlu dihindari bagi seorang
pelatih antara lain riwayat kurang terhormat, tidak hati-hati dalam bekerja, suasana
batin yang selalu bergejolak, tidak dapat menguasai diri dalam perbedaan faham,
penampilan yang tidak rapi, peringai yang kasar, munafik dan sebagainya
(Wachowski: 1975).
PERAN PEMERINTAH.
Dalam upaya pembangunan olahraga pada umumnya dan khususnya upaya
peningkatan prestasi atlet, pemerintah mempunyai peran sebagai fasilitator, meng-
akomodasi dan menciptakan iklim yang kondusif kegiatan olahraga. yang dilakukan
masyarakat atau organisasi olahraga. Pemerintah dalam hal ini adalah para elite atau
para pemimpin pemegang kendali kebijakan dan pengambil keputusan yang secara
langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan olahraga. Peran pertama
adalah kemauan dan kemampuan para pemimpin atau pemegang kebijakan di bidang
olahraga dalam memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada untuk
meningkatkan prestasi olahraga. Peran kedua, pemerintah pusat maupun di daerah
mampu membangun, pengadaan, dan menyediakan sarana dan prasarana olahraga.
Selain itu, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang sudah ada harus
dilakukan. Biasanya pembangunan fasilitas olahraga menjadi bagian dari perencanaan
pembangunan kompleks pemukiman (perumahan), taman rekreasi dan fasilitas sosial
yang lain. Oleh karena itu pemerintah diharapkan mampu memfasilitasi pembangunan
8