Page 125 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 125

Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang    119


                         Pada 2-3 minggu terakhir TPK, pertandingan uji coba berskala kecil sudah dapat
                   dilaksanakan  agar  dapat  dijadikan  sebagai  umpan  balik  untuk  perencanaan  musim

                   latihan  berikutnya.  Berdasarkan  penjelasan  kedua  tahap  tersebut  di  atas  maka  dapat
                   disimpulkan bahwa yang menjadi target pada tahap persiapan adalah (1) pembentukan

                   kondisi fisik, dan (2) teknik dasar keterampilan cabang olahraga.

                   1) Pembentukan kondisi fisik
                      Penekanan  latihan  pada  pembentukan  kondisi  fisik  adalah  unsur  kekuatan,  daya

                   tahan, kardiovaskuler, keceoatan, kelentukan, dan kelincahan.
                   a. Unsur kekuatan (strength)

                          Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu
                   tahanan. Prinsip-prinsip latihan kekuatan adalah  Overload (beban selalu dilebihkan),

                   Progresif  (maju  dan  meningkat),  Tegangan  otot  harus  tetap  dipelihara  (untuk

                   menghasilkan otot yang besar maka beban harus berat dengan gerakan perlahan-lahan).
                   Bentuk-bentuk  latihan  kekuatan  antara lain  (1) latihan menggunakan  alat,  misalnya,

                   latihan dengan menggunakan beban (weight training), (2) latihan tanpa menggunakan

                   alat, misalnya sit up, push up, back lift, squat jump, (3) latihan dengan teman, misalnya
                   saling menarik berpasangan dengan teman, menggendong teman.

                   b. Unsur DayaTahan Kardiovaskuler
                          Daya tahan kardiovaskuler adalah kondisi tubuh  yang mampu untuk berlatih

                   dalam  waktu  yang  lama  tanpa  mengalami  kelelahan  yang  berlebihan  setelah
                   menyelesaikan latihan tersebut. Prestasi atlet akan terhambat kemajuannya bila atlet

                   tersebut tidak terlatih  daya  tahan  kardiovaskulernya.  Seseorang  yang  memiliki  daya

                   tahan  kardiovaskuler  yang  tinggi  maka  ia  akan  mampu  beraktifitas  lebih  lama  jika
                   dibandingkan dengan orang yang daya tahan kardiovaskulernya rendah. Jadi, dengan

                   adanya  daya  tahan  kardiovaskuler  yang  tinggi  maka  akan  menunda  terjadinya
                   kelelahan. Latihan daya tahan kardiovaskuler yang teratur akan meningkatkan volume

                   oksigen maksimum (VO 2 maks) sesuai dengan kebutuhan masing-masing cabang olah
                   raga. Latihan daya tahan kardiovaskuler hendaknya sudah dimulai sejak masa kanak-

                   kanak, sebab daya tahan kardiovaskuler merupakan fondasi yang harus dimiliki oleh

                   setiap  orang.  Banyak  bentuk-bentuk  latihan  daya  tahan  kardiovaskuler  yang  dapat
                   dilaksanakan, namun untuk menghindarkan kejenuhan dan kebosanan terutama pada

                   masa  kanak-kanak  sebaiknya  latihannya  dapat  divariasikan  dalam  bentuk-bentuk
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130