Page 122 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 122
116 Metodologi Latihan Olahraga
Suharno (1985) mengemukakan bahwa penekanan latihan pada periode
pertandingan ini adalah sebagai berikut. (1) Latihan kondisi fisik khusus sesuai dengan
kebutuhan cabang olahraga. (2) Meningkatkan keterampilan teknik dasar serta
menyempurnakan teknik tinggi untuk memperoleh otomatisasi. Hendaknya jangan
mengubah keterampilan teknik yang telah diperoleh dan kebiasaan yang sudah dimiliki
atlet. (3) Menyempurnakan kemampuan taktik perorangan, kelompok atau regu,
latihan bermain dan menerapkan sistem atau pola-pola permainan. (4) Pematangan
mental atlet sebagai persiapan dan bekal terjun ke arena pertandingan. (5) Banyak
melakukan latih tanding untuk menerapkan teknik dan taknik dan memperoleh
kematangan juara. Mempertahankan dan memerlihara hasil maksimal yang telah
diperoleh dalam latihan fisik, teknik, taktik dan mental sampai dengan puncak
pertandingan.
Periode peralihan (transition period) sering disebut masa istirahat adalah
periode antara dua rencana tahuan atau periode antara puncak pertandingan sampai
dengan pariode latihan persiapan berikutnya, dimana semua pertandingan sudah
berakhir. Setelah kerja keras dalam latihan dan terjadi ketegangan pada saat
pertandingan, atlet mengalami kelelahan fisik dan mental. Kelelahan otot mungkin
dapat dihilangkan dalam beberapa hari, tetapi kelelahan syaraf dan mental dirasakan
dalam waktu yang cukup lama. Sehubungan dengan itu, sebelum memulai kembali
latihan untuk persiapan masa pertandingan berikutnya diperlukan istirahat, baik secara
fisik dan terutama penyegaran mental atlet.
Kegiatan yang dilakukan pada periode peralihan ini antara lain melakukan
evaluasi hasil yang telah diperoleh di waktu yang lalu sebagai dasar dan masukan
untuk masa latihan berikutnya. Melakukan kegiatan olahraga rekreasi di luar cabang
olahraganya, latihan untuk kesegaran jasmani umum, kegiatan rekreasi dengan
melakukan darmawisata.
Tahap-tahap perencanaan latihan di atas dirinci lagi secara teliti menjadi siklus
makro (1 makro = 1 bulan ) dan siklus mikro (1 mikro = 1 minggu ), diantara siklus
makro dan mikro terdapat siklus meso. Tujuan latihan pada setiap siklus harus disusun
secara spesifik dan merupakan rincian dari sasaran umum program latihan tahunan.
116