Page 117 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 117

Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang    111


                   masalah-masalah  kepelatihan  serta  harus  memiliki  pengalaman  yang  luas  dalam
                   bidangnya. Selain itu juga dalam membuat perencanaan program latihan, pelatih harus

                   mengacu pada hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan metodologi pelatihan yang benar.
                   Tinggi rendahnya prestasi altlet bergantung pada baik buruknya perencanaan program

                   latihan (Harsono: 2004).

                          Bagi seorang pelatih, program latihan sangat bermanfaat dalam melaksanakan
                   tugasnya. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut. (1) Sebagai pedoman kegiatan yang

                   terorganisasi  untuk  mencapai  prestasi  puncak.  (2)  Sebagai  faktor  penghindar  dari
                   kebetulan dalam mencapai prestasi prima. (3) Efektif dan efisien dalam penggunaan

                   waktu,  dana,  dan  tenaga  untuk  mencapai  tujuan.  (4)  Untuk  mengetahui  hambatan-
                   hambatan dengan cepat dan menghindarkan dari pemborosan waktu dan tenaga.  (5)

                   Untuk memperjelas tujuan dan  sasaran  yang ingin dicapai. (6)  Sebagai alat kontrol,

                   apakah target yang telah ditentukan sudah tercapai atau belum.
                          Faktor-faktor  yang  harus  diperhatikan  dalam  merencanakan  dan  menyusun

                   program latihan adalah sebagai berikut. (1) Potensi atlet, meliputi bakat yang dimiliki

                   atlet,  usia  atlet,  umur  latihan,  kesehatan  dan  kesegaran  jasmani.  (2).  Tujuan  atau
                   sasaran latihan. (3) Metode latihan. (4) Sarana dan prasarana latihan. (5) Keuangan (6)

                   Waktu yang tersedia.
                          Perencanaan  latihan  dibagi  atas  beberapa  tahapan  latihan.  Tahapan  ini

                   merupakan pembagian-pembagian  yang terorganisasi secara teratur.  Program latihan
                   tersebut  dapat  dirancang  dalam  tiga  tahapan  yaitu,  rencana  jangka  panjang,  jangka

                   menengah, dan jangka pendek. Program latihan jangka panjang (long term planning),

                   waktunya antara 5 sampai 12 tahun. Program latihan jangka menengah (medium term
                   planning), waktunya antara 2 sampai 4 tahun. Program latihan jangka pendek (short

                   term planning), waktunya selama satu tahun.
                          Untuk mencapai prestasi yang semaksimal mungkin diperlukan waktu latihan

                   yang relatif lama. Maka perlu disusun rencana latihan jangka panjang sebagai rencana
                   induk  adalah  rencana  yang  disusun  untuk  jangka  waktu  beberapa  tahun,  yang

                   menjamin  kontinyuitas  dan  progresifitas  latihan.  Tujuan  rencana  jangka  panjang

                   adalah  menyiapkan  atlet  mencapai  kondisi  puncak  dalam  kurun  waktu  tertentu  dan
                   relatif  lama  untuk  memperoleh  prestasi  maksimal.  Untuk  menentukan  lama  waktu

                   rencana  latihan  jangka  panjang  perlu  diperhatikan  kamampuan  atlet  dan  sasaran
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122