Page 112 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 112
106 Metodologi Latihan Olahraga
Soekarman (1987) menjelaskan bahwa pembesaran otot atau hypertrophi oleh
karena latihan beban biasanya disertai perubahan-perubahan, yaitu peningkatan
diameter dan jumlah miofibril, protein kontraktil (filamen miosin), peningkatan
jumlah kapiler, peningkatan kekuatan jaringan ikat, tendon dan ligemntum. Disamping
itu juga terdapat peubahan biokimia, seperti peningkatan PC (phospho-creatine), ATP
(adenosine triphosphate), glikogen, enzim-enzim anaerobik dan enzim-enzim aerobik.
Akltivitas otot yang dilakukan berulang-ulang akan menyebabkan bertambah
besarnya otot skelet (hipertropy). Keadaan ini bukan terbentuknya serabut otot baru
tetapi disebabkan karena menjadi aktivnya serabut otot yang sebelumnya dalam
keadaan tidak aktif. Karena latihan, otot bertambah besar sampai batas maksimal.
Hipertropi otot biasanya diikuti oleh semakin banyak jumlah kapiler yang aktif di
dalam otot. Biasanya, latihan yang bersifat latihan kekuatan akan menyebabkan
hipertropi otot, sedangkan latihan yang bersifat ketahanan menyebabkan bertambah-
nya jumlah kapiler. Kedua-duanya akan meningkatkan kekuatan otot yang dapat dilihat
dari (1) kesanggupan menghasilkan kontraksi yang lebih kuat, (2) mengulangi
kontraksi yang lebih cepat, dan (3) dapat melakukan kontraksi dalam waktu yang lebih
lama.
Bertambahnya kekuatan otot, relatif lebih nyata dibanding dengan membesarnya
volume otot. Contoh, kekuatan dapat bertambah menjadi tiga kali lebih besar tanpa
perubahan volume otot. Bertambahnya kapiler (vaskularisasi) jelas menambah jumlah
makanan dan O2 yang dapat dihimpun untuk proses kontraksi. Demikian juga dengan
latihan, otot menjadi lebih besar, maka jelas akan menambah simpanan glikogen,
posphocreatin dan myoglobin. Dan transmisi impuls saraf ke motor unit juga
diperbaiki. Sehingga sebuah impuls akan menghasilkan kontraksi serentak pada lebih
banyak serabut otot. Dengan penjelasan tersebut, ternyata kualitas kontraksi otot
meningkat disebabkan oleh latihan. Sedangkan efisiensi otot yang meningkat
disebabkan oleh karena faktor kimia di dalam otot, bertambah baik sirkulasi darah,
aktivitas yang lebih efisien dari impuls saraf atau sebab-sebab lain. Hal tersebut masih
tetap memerlukan penelitian (Lamb: 1978).
Latihan dapat meningkatkan ketepatan, ekonomis, satu gerakan dan urutan dari
gerakan-gerakan yang terkait dalam satu aktifitas otot. Kontraksi statis dan dinamis
yang tidak perlu segera bisa dihilangkan, relaksasi secara sempurna dari otot-otot
106