Page 107 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 107

Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang    101


                   paru disebut ekspirasi. Ekspirasi dimulai dari  mengempisnya rongga dada  dan paru,
                   tekanan udara di dalam  paru bertambah besar, meng-akibatkan tekanan di dalam paru

                   lebih besar daripada atmosfir. Maka terjadi perbedaan tekanan antara udara  di dalam
                   paru dan atmosfir sehingga udara mengalir keluar dari paru.

                          Bernapas  adalah  proses    kegiatan  menghirup  oksigen  (O2)  dari  udara  luar

                   (atmosfir)  masuk  ke  dalam  alveoli  paru  yang  selanjutnya    didistribusi  ke  sel-sel
                   jaringan  tubuh  dan  mengangkut  karbon  dioksida  (CO2)    sebagai  limbah  hasil

                   pertukaran  zat-zat  di dalam sel-sel  jaringan  tubuh  untuk dikeluarkan ke  udara luar
                   melalui paru. Jadi tujuan pernapasan adalah menyediaan O2 untuk kebutuhan  sel-sel

                   dan mengeluarkan CO2 keluar dari sel-sel. Menurut Guyton (1996: 477)  secara umum
                   pernapasan  dibedakan  menjadi  empat  peristiwa  penting:  1)  ventilasi  paru,  yaitu

                   mengalirkan udara  masuk  ke dalam alveoli dan mengalirkan udara  keluar dari  paru,

                   2) difusi  oksigen (O2) dan   karbon dioksida  (CO2) antara alveoli paru dan darah
                   dalam kapiler  paru, 3)  mengangkut oksigen dan  carbon dioksida dalam darah dan

                   cairan  tubuh  ke  dan  dari  sel-sel,  (4)  pengendalian  ventilasi  dan  hal  lain  tentang

                   pernapasan.
                          Membesar  dan  mengecilnya  rongga  dada  yang  menyebabkan  terjadinya

                   perbedaan  tekanan yang kemudian terjadi peristiwa inspirasi dan ekspirasi ter-sebut
                   merupakan  peristiwa mekanik  pernapasan.  Bahasan  yang  berkaitan  dengan  mekanik

                   pernapasan  antara  lain: saluran pernapasan, paru dan pleura, struktur thoraks, otot-
                   otot dan mekanik pernapasan, volume dan  kapasitas paru

                          Fox, Bowers dan Foss (1993: 341) menjelaskan tentang perubahan pernapasan

                   yang  nampak  sebagai  hasil  latihan  fisik.Volume  ventilasi  semenit  meningkat  akibat
                   latihan,  terutama  oleh  karena  meningkatnya  volume  tidal  dan  frekuensi  pernapasan.

                   Latih-an  memberi  kemudahan    dalam  meningkatkan  efisiensi  ventilasi.  Lebih
                   tingginya  efisiensi  ventilasi  berarti  jumlah  udara  yang  keluar  masuk  pada  tingkat

                   konsumsi oksigen yang sama lebih rendah daripada seorang yang tidak terlatih. Karena
                   nilai oksigen pada peningkatan ventilasi  besar, efisiensi ventilasi lebih besar, terutama

                   pada kegiatan yang panjang (misalnya  marathon) akan meng-hasilkan berkurangnya

                   oksigen untuk pernapasan otot dan  terutama pada kerja otot skelet. Berbagai volume
                   paru  diukur  pada  keadaan  kondisi  istirahat,  pada    seseorang  terlatih  lebih  besar

                   daripada yang tidak terlatih. Kebanyakan perobahan tersebut menunjukkan kenyataan
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112