Page 111 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 111
Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang 105
dengan VO 2 max yang lebih tinggi akan dapat melakukan lebih banyak aktifitas
sebelum menjadi lelah dibanding dengan VO 2 max rendah (Kuntaraf: 1992).
VO 2 max diukur dalam bentuk jumlah milimeter oksigen yang dikonsumsikan
per kilogram berat badan dalam semenit. Rata-rata VO 2 max pria dewasa antara 40-50,
dan wanita antara 35-45. Untuk atlet yang mempunyai daya tahan, VO 2 max atlet pria
kira-kira 75, dan VO 2 max atlet wanita kira-kira 65, berarti jumlah mililiter oksigen
yang dikonsumsikan per kilogram berat badan per menit. Pengukuran VO 2 max
dilakukan di laboratorium menggunakan tes kapasitas aerobik, misalnya tes naik turun
bangku (step test), tes lari 2,4 kilometer, atau multi stage fitness test (bleep test).
Faktor-faktor yang menentukan VO 2 max adalah jenis kelamin, usia, keturunan,
komposisi tubuh, dan latihan (Kuntaraf: 1992).
PERUBAHAN PADA SISTEM OTOT RANGKA SEBAGAI AKIBAT
LATIHAN.
Kurang lebih 40% dari tubuh manusia adalah otot rangka. Otot rangka pada
manusia berperan dalam melakukan gerak. Otot-otot rangka menempel pada tulang
dan memungkinkan tulang bergerak selama melakukan aktivitas jasmani karena
kontraksi otot-otot tersebut. Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot. Seberkas otot terdiri
dari fasiculus. Fasiculus merupakan kumpulan serabut-serabut miofibril (sel-sel otot).
Miofibril terdiri dari unit-unit kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer merupakan
myofilamen yang terdiri dari actin (filamen tipis) dan myosin (filamen tebal). Filamen
actin dan myosin ini sebagian saling berkaitan selang-seling sehingga menyebabkan
miofibril tampak terang dan gelap, sehingga ada istilah otot lurik. Actin dan myosin
inilah yang bertanggung-jawab terjadinya kontraksi otot. Myosim mem-punyai
tonjolan-tonjolan kecil yang disebut cross bridge. Kontraksi terjadi karena bergesernya
kedua filamen dan terjadi interaksi antara cross bridge myosin dengan actin.
Dalam serabut otot terdapat mitokondria yang berfungsi memproduksi ATP
(adenosin triphosphate). Di dalam sarkoplasma otot juga terdapat glikogen dan
lemak, sehingga otot mempunyai bahan bakar sendiri. Jeni otot dibedakan menjadi dua
yaitu jenis serabut otot, yaitu serabut otot aerobik yang disebut juga otot merah atau
serabut otot oksidasi lambat (slow twitch) dan otot anaerobik yang disebut juga otot
putih atau serabut otot cepat (fast twitch).