Page 105 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 105
Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang 99
hemoglobin darah biasanya tidak berubah atau berkurang sedikit setelah latihan.
(Bower dan Fox: 1992).
Dengan latihan, jantung menjadi bekerja secara lebih efisien dan dapat
mengedarkan lebih banyak darah dengan jumlah denyut yang lebih sedikit. Kontraksi
jantung menjadi lebih kuat, sehingga pengosongan darah dalam jantung menjadi lebih
sempurna pada setiap denyutan (sistole). Selain itu, isi sekuncup dan cardiac output
menjadi bertambah besar. Untuk satu aktivitas kerja tertentu, denyut jantung
bertambah lambat dengan adanya latihan yang meningkat, pada waktu istirahat juga
menjadi lebih lambat. Efisiensi jantung meningkat, sehingga mengakibatkan aliran
darah yang lebih besar dapat mencapai otot, serta adanya kepastian peningkatan
persediaan makanan dan oksigen yang semuanya memungkinkan seseorang mencapai
hasil yang lebih baik.
Latihan yang berlangsung lama bagi orang yang tidak terlatih akan
menurunkan tekanan darah sistoliknya. Hal tersebut akan memberi petunjuk akan
tercapainya habis tenaga bagi yang bersangkutan. Sebaliknya, peristiwa ini tidak
tampak pada seseorang yang terlatih. Sehingga yang bersangkutan dapat menlakukan
pekerjaan yang lebih berat dalam waktu yang lebih lama. Pada proses pemulihan
sistem kardiovaskular, setelah aktivitas tubuh dihentikan ternyata denyut jantung dan
tekanan darah orang terlatih lebih cepat kembali ke keadaan seperti sebelum
melakukan aktivitas.
Dengan latihan, distribusi darah akan menunjukkan perobahan sebagai berikut.
(1) Jumlah darah ke otot akan berkurang, karena lebih efisiennya otot. (2) Darah yang
ke organ-organ lainnya bertambah, sehingga tidak terlihat lagi adanya albuminurea.(2)
Lebih tahan terhadap lingkungan yang panas, karena dapat menyalurkan lebih banyak
darah ke kulit untuk proses pelepasan panas.
Pengaruh latihan terhadap darah berkaitan dengan terjadinya perobahan
susunan kimia dalam darah dan sel-sel darah. Yang termasuk dalam susunan kimia
darah adalah kadar glukosa yang berobah karena pekerjaan yang berat dalam waktu
yang lama, contohnya lari marathon. Pada keadaan ini akan terjadi habisnya cadangan
glikogen dalam hati. Untuk lari marathon, kegiatan olahraga berat lainnya, dan
kegiatan olahraga yang dilakukan dalam waktu lama, dan aktivitas olahraga yang