Page 44 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 44

38  Metodologi Latihan  Olahraga


                  atau ditahan. Ketiga, latihan bermain dengan menggunakan alat-alat yang diperberat.
                  Keempat, latihan menggunakan alat-alat yang spesifik.

                         Bompa (1994)  menjelaskan bahwa  kegiaatan suatu program latihan kekuatan
                  untuk memperbesar otot atau hipertropi merupakan hasil dari faktor-faktor berikut ini.

                  1)  Besar  myofibril  (benang  halus  dari  serabut  otot)  setiap  serabut  otot  meningkat

                  (hipertropi).  2)  Peningkatan  kepadatan  kapiler  setiap  serabut  otot.  3)  Peningkatan
                  banyaknya protein. 4) Peningkatan total banyaknya serabut otot. Lebih lanjut Bompa

                  (1994) menjelaskan bahwa kekuatan dapat dikembangkan dengan mengatasi tahanan
                  dari  dalam  maupun  luar.  Maka  latihan  kekuatan  dilaksanakan  menggunakan  cara

                  terutama  menggunakan  sumber  tahanan  dari  luar.  Macam-macam  latihan  kekuatan
                  dapat  dilakukan  sebagai  berikut.  1)  Latihan  menggunakan  berat  badan  sendiri,  atau

                  berpasangan dengan teman. 2) Latihan mengangkat atau melempar bola medicine. 3)

                  Menarik bebat elastis atau tali (diikat pada suatu benda atau dipegang teman sebagai
                  tahanan/beban).  4)  Latihan menggunakan  dumbbells. 5)  Latihan mengangkat barbel,

                  dan 6)  Latihan menekan tahanan/beban (kontraksi isometrik). Dick (1989)  memberi

                  saran bahwa hipertropi otot dapat diperoleh optimal jika beban latihan 65–80 % dari
                  maksimum dengan 6–10 kali angkatan dalam 3–4 set atau lebih.

                         Strauss  (1979)  menyarankan  bahwa  faktor  yang  paling  penting  dalam  me-
                  ngembangkan  kekuatan  (power  maksimal)  pada  sekelompok  otot  adalah  meng-

                  gunakan  tahanan  (beban)  yang  disusun  secara  perorangan.  Seseorang  harus
                  mendapatkan  tahanan  (beban)  maksimal  atau  mendekati  maksimal  pada  setiap

                  gerakan. Jumlah ulangan kontraksi otot direncanakan optimal tidak  dapat ditentukan

                  dengan pasti, tetapi dilakukan dengan mengikuti petunjuk umum yaitu enam hingga
                  delapan ulangan gerakan dilakukan tiga set dengan masa istirahat diantara set.

                         Power menurut pendapat Gabbard, LeBlanc dan Lowy (1987) adalah gabungan
                  antara  kekuatan  dan  daya  ledak  (kecepatan),  kontraksi  otot  dengan  kekuatan

                  maksimum  dan  kecepatan  maksimum.  Sedangkan  definisi  yang  dibuat  oleh  Kent
                  (1994),  power  adalah  kemampuan  mengubah  energi  fisik  ke  dalam  kekuatan  yang

                  sangat  cepat  dan  tergantung  pada  banyaknya  adenosin  triphosphat  (ATP)  yang

                  diproduksi setiap satuan waktu. Gerakan lari cepat, melompat dan melempar adalah
                  kegiatan yang memerlukan power besar dan produksi ATP yang sangat tinggi.





                                                           38
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49