Page 46 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 46

40  Metodologi Latihan  Olahraga


                           Daya tahan otot terutama dikembangkan dengan latihan menahan beban yang
                  dilakukan  secara  berulang-ulang  sehingga  otot  perlu  perkembangan  kapiler  untuk

                  memasok  darah tambahan.  Darah tersebut  memasok  oksigen  dan  gizi  pada  jaringan
                  otot, dan membuang sisa-sisa hasil metabolisme otot yang tak digunakan (Golding dan

                  Bos: 1967). Daya tahan menunjuk pada batas waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

                  yang dilaksanakan dengan intensitas tertentu. Daya tahan dibedakan menjadi dua, yaitu
                  daya  tahan  umum  dan  daya  tahan  khusus.  Daya  tahan  umum  adalah  kapasitas

                  melakukan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa kelompok otot dan sistem-sistem
                  syaraf pusat, syaraf otot dan kardiorespirasi, selama waktu yang panjang. Daya tahan

                  khusus seringkali menunjuk pada daya tahan dalam olahraga permainan, lari cepat dan
                  lainnya  yang  tergantung  kepentingan  setiap  cabang  olahraga  atau  mengulang-ulang

                  gerakan pada setiap cabang olahraga (Bompa: 1994).

                          Strauss  (1979)  menyarankan  bahwa  komponen  yang  paling  penting  adalah
                  latihan daya tahan berirama paling tidak selama 20 menit. Kegiatan latihan yaitu lari

                  pelan, berenang, bersepeda, jalan cepat, lompat tali atau kegiatan lain yang berirama.

                  Intensitas  latihan  yang  dikehendaki  harus  disesuaikan  antara  usia  dan  kesegaran
                  jasmani  seseorang.  Keadaan  denyut  nadi  antara  110  –  120  kali  per  menit  mungkin

                  cukup  untuk  seseorang  berusia  menengah,  seseorang  yang  lebih  muda  dapat
                  melakukan kegiatan dengan denyut nadi antara 140  – 160 kali per menit. Beberapa

                  penulis  berpendapat,  jika  menginginkan  jenis  program  latihan  lainnya  seperti  bola
                  tangan, tennis, squash, bola voli dan lainnya; itu semua hanya sebagai tambahan untuk

                  program latihan daya tahan.


                         Daya tahan kardiovaskular

                         Daya  tahan  kardiovaskular  adalah  kemampuan  jantung  dan  pembuluh  darah
                  dalam memasok gizi dan oksigen ke otot-otot selama melakukan latihan (Kent: 1994).

                  Sedangkan  Golding  dan  Bos  (1968)  menjelaskan  bahwa  daya  tahan  kardiovaskular
                  menunjuk pada efisiensi dalam membawa oksigen ke dalam paru-paru dan kedalam

                  aliran darah dan mengangkut ke berbagai bagian badan yang memerlukan. Gabbard,

                  LeBlanc  dan  Lowy  (1987)  menjelaskan  bahwa  daya  tahan  kardiovaskular  adalah
                  kemampuan  sistem  jantung,  paru-paru  dan  pembuluh  darah  yang  berfungsi  secara

                  efisien  selama  periode  waktu  yang  panjang.  Secara  langsung  yang  berhubungan


                                                           40
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51