Page 47 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 47

Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang    41


                   dengan  fungsi  ini  adalah  kapasitas  kerja  fisik.  Sistem  jantung  dan  peredaran  darah
                   berfungsi  sangat  tinggi,  yaitu  menghantar  banyak  darah,  karena  oksigen  diikat  oleh

                   haemogobin darah maka membuat banyak oksigen dapat digunakan untuk kerja otot.
                          Kemampuan  daya  tahan  kardiovaskular  diperoleh  dengan  melakukan  latihan

                   menggunakan  beberapa  cara.  Cara  pertama,  dilakukan  dengan  latihan  kontinu

                   (continous training). Latihan kontinu intensitas rendah: kecepatan lari antara 70%-80%
                   dari denyut nadi maksimal. Jika denyut nadi maksimal 200, maka denyut nadi latihan

                   harus mencapai antara 140-160 permenit. Lama berlari 30 menit terus menerus tanpa
                   henti, jumlah ulangan 2-3 repetisi dengan istirahat antar repetisi  antara 15-30 menit.

                   Latihan  kontinu  intensitas  tinggi,  kecepatan  lari  antara  80%-90%  dari  denyut  nadi
                   maksimal. Jika denyut nadi maksimal 200, maka denyut nadi latihan harus mencapai

                   antara  160-180  permenit.  Lama  lari  30  menit  terus  menerus  tanpa  henti,  jumlah

                   ulangan 2-3 repetisi dengan istirahat antar repetisi antara 15-30 menit. Latihan dengan
                   metode fartlek atau speed play, lari di alam terbuka dilakukan dengan kecepatan lari

                   berubah-ubah,  yaitu  lari  sprint  jarak  pendek,  dilanjutkan  lari  pelan,  lari  sprint  lagi,

                   jalan,  dan  seterusnya.  Latihan  lari  fartlek  dilakukan  selama  1-3  jam.  Atlet  dapat
                   menentukan jarak lari yang ditempuh dan tempo lari sesuai dengan kemampuannya.

                   Latihan dengan metode interval training, latihan lari dilakukan yang diselingi dengan
                   interval atau masa istirahat. Intensitas latihan dengan kecepatan medium, yaitu dengan

                   kecepatan  antara  60%-70%  dari  kemampuan  maksimal.  Contoh  latihan  lari  interval
                   training,  jarak  lari  antara  600  meter  sampai  dengan  800  meter,  intensitas  70% dari

                   kemampuan  maksimal  atau  denyut  nadi  maksimal,  jumlah  ulangan  8  kali  sampai

                   dengan  12  kali,  dan  interval  sampai  denyut  nadi  kembali  antara  120  kali  sampai
                   dengan 130 kali permenit.

                          Strauss  (1979)  menyarankan  latihan  untuk  memelihara  kesegaran
                   kardiovaskular. 1) Frekuensi latihan 3-5 kali dalam seminggu. 2) Intensitas latihan: 60

                   % - 90% dari maksimum denyut nadi cadangan atau 50%-85% pengambilan oksigen
                   maksimum  (VO 2  max).  3)  Lama  latihan:  15–60  menit  melakukan  kegiatan  aerobik

                   terus menerus. Jenis kegiatan: beberapa kegiatan yang menggunakan kelompok otot,

                   dipelihara secara terus menerus dengan irama dan aerobik secara alami. Misalnya: lari
                   dan lari pelan, jalan dan mendaki, berenang, bersepeda, mendayung, ski lintas alam,

                   lompat tali dan berbagai permainan daya tahan.
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52