Page 93 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 93
Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang 87
Metode Latihan Fisik dengan Sistem Anaerobik
Getchell (1979) menjelaskan bahwa pada suatu kerja dengan intensitas dan
kecepatan tinggi dalam waktu yang pendek memerlukan energi segera, yang tidak
dapat diperoleh secara cepat dari sumber aerobik. Keadaan seperti ini ada proses lain
yang disebut metabolisme anaerobik. Anaerobik berarti tanpa oksigen, sehingga energi
anaerobik dikeluarkan jika masukan oksigen tidak cukup.
Cooper (1982) menjelaskan bahwa anaerobik berarti tanpa oksigen, dan jenis
latihan yang perlu adalah kegiatan dilaksanakan tanpa menggunakan oksigen dari
pernapasan. Latihan anaerobik merupakan sistem latihan, dimana energi yang
digunakan berasal dari ATP-PC maupun asam laktat atau proses glikolisis an-aerobik,
yaitu pemecahan glikogen tanpa menggunakan oksigen.
Dijelaskan oleh Soekarman (1987) bahwa prinsip latihan anaerobik ini adalah
memberikan beban latihan secara maksimum, dilaksanakan dalam waktu yang pendek
dan diulang beberapa kali. Janssen (1987) mengemukakan bahwa suatu peningkatan
kapasitas umum anaerobik dapat juga dilatih. Suatu peningkatan energi tinggi
phosphate (contoh: creatine phosphate dan ATP) memungkinkan dengan beban kerja
interval sub-maksimal, intensitas 80% - 90% dari maksimum, lamanya beban kerja
diberikan antara 10 hingga 20 detik dengan istirahat yang cukup lama untuk mencegah
terkumpulnya laktat yang tinggi di dalam badan.
Menurut Bouchard, Brunell dan Godbout (1975) bahwa konsep tentang
kapasitas anaerobik tergantung pada kapasitas seseorang untuk menanggung hutang
oksigen yang lebih besar selama keadaan melakukan kerja dalam kondisi anaerobik.
Seseorang yang mempunyai kapasitas anaerobik yang lebih besar, maka lebih besar
hutang oksigen yang dapat ditanggung.
Kent (1994) menjelaskan bahwa ada sejumlah cara untuk menghitung denyut
jantung latihan, pada umumnya denyut jantung latihan menggunakan rentangan antara
60%-80% dari denyut jantung maksimal. Denyut jantung yang diinginkan tergantung
dari jenis latihan dan kesegaran jasmani individu. Latihan anaerobik diperlukan
denyut jantung yang lebih tinggi, di atas 95% dari denyut jantung maksimum
dilakukan latihan dengan periode yang pendek.