Page 98 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 98
92 Metodologi Latihan Olahraga
akan selalu bereaksi dalam rangka penyesuaian diri. Proses tersebut berlangsung
melalui pengaturan sistem umpan balik negatif demi terciptanya selalu homeostatis.
Berolahraga adalah satu kegiatan tubuh yang pada umumnya melibatkan
beberapa otot tubuh. Sebagai sebuah aktivitas tubuh, tentunya akan menimbulkan
reaksi terhadap organ-organ tubuh berupa usaha-usaha penyesuaian diri. Dalam bentuk
apa, mengapa, bagaiamana terjadinya proses penyesuaian tersebut akan sangat
tergantung pada (1) jenis olahraga yang dilakukan yaitu intensitas, frekuensi, tempo,
durasi latihan, (2) factor-faktor yang dimiliki individu yang berolahraga, yaitu umur,
jenis kelamin, kesegaran, dan kesehatan, (3) keadaan lingkungan, antara lain panas,
dingin, kelembaban, ketinggian, air.
Reaksi penyesuaian diri dapat berbentuk sebuah ―jawaban sewaktu‖ dan
―adaptasi‖ organ-organ tubuh. Jawaban sewaktu adalah perubahan fungsi tubuh yang
sifatnya sementara dan berlangsung tiba-tiba sebagai akibat dari aktifitas tubuh.
Perubahan-perubahan fungsi ini akan lenyap dengan segera setelah aktifitas tubuh
dihentikan. Contoh: kenaikan denyut nadi, peningkatan tekanan darah, dan
bertambahnya frekuensi pernafasan akibat aktifitas tubuh. Setiap jawaban ini akan
hilang beberapa saat setelah aktifitas tubuh berakhir. Adaptasi merupakan perubahan
struktur atau fungsi yang sifatnya kurang lebih menetap dari organ-organ tubuh,
sebagai akibat latihan yang diberikan. Keadaan ini akan memudahkan tubuh untuk
bereaksi terhadap tuntutan aktivitas-aktivitas tubuh yang diberikan kepadanya.
Adaptasi sudah dapat diperoleh hasilnya kurang-lebih empat sampai dengan lima hari
setelah latihan, tetapi lebih sering setelah latihan berlangsung beberapa minggu.
Contoh: penurunan frekuensi nadi, terutama pada beban latihan sub maksimal,
peningkatan ukuran otot setelah program latihan angkat besi (weight trainning) yang
memungkinkan atlet beban yang lebih berat (Manuaba: 1981).
Organisme mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan lingkungan
yang stabil bagi sel-selnya dikenal sebagai homeostasis. Sebagai contoh, tubuh
mempunyai kemampuan mengatur suhu, keasaman, oksigen, glucose, natrium, kalium,
chloride dan sifat-sifat lain dari cairan tubuh. Cara paling penting yang dipergunakan
tubuh untuk mempertahankan homeostasis adalah pengaturan umpan-balik negative,
dalam setiap gangguan homeostasis akan menghasilkan perubahan fungsi yang
menyebabkan pulihnya kembali lingkungan sel-sel ke keadaan normal. Contoh, bila
92