Page 11 - Materi E book Kisah Tentara Pelajar Madiun
P. 11
Sedangkan pembentukan TRIP, pada 17 Juli 1946 di Lapangan Pingit Yogyakarta
atas perintah Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat, oleh Mayor Jendral dr. Moestopo,
dikukuhkan dan dilantik pasukan pelajar menjadi Tentara Pelajar.
Kesatuan pelajar ini dibagi menjadi 4 Detasemen: I untuk Jawa Timur yang lebih
dikenal dengan nama Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di bawah komando Mas
Isman ; II di Solo, Semarang dan sekitarnya di bawah komando Mas Achmadi ; III di
Yogyakarta, Kedu, Banyumas, Pekalongan dan sekitarnya di bawah komando Martono serta
Detasemen IV di Cirebon dan Jawa Barat umumnya dengan julukan Tentara Pelajar
Siliwangi (TPS) di bawah komando Mas Solichin. Dan satu detasemen khusus teknik
bernama Tentara Genie Pelajar (TGP) di bawah komando Hartawan.
Disaat baru menyelesaikan pemberontakan PKI/Muso Madiun, Tanggal 18 Desember
1948 pecah perang Agresi Militer Belanda II. Terjadi pemboman besar-besaran lapangan
Maguwo dan di ikuti penerjunan pasukan Belanda pada pukul 03.00 dini hari. Maka
19 Desember 1948 Jogjakarta jatuh ke tangan Belanda. Presiden Soekarno, Moh. Hatta dan
beberapa menteri di tawan dan di asingkan ke Prapat Sumatera Utara kemudian di pindah ke
Pulau Bangka. Namun sebelum itu telah dibentuk pemerintahan darurat yang berkedudukan
di Bukit Tinggi oleh Menteri Kemakmuran Mr. Safrudin Prawiranegara untuk bisa
mengendalikan Pemerintahan RI agar bisa berhubungan dengan KTN (komisi Tiga Negara,
Yaitu: Australia, Amerika Serikat dan Belgia). Sebelumnya Semua Kesatuan Tentara Pelajar
secara organisatoris dikumpulkan dalam kesatuan Reserve Umum “W” (KRU “W”) dan
menjelang Agresi Militer II KRU “W” ini dibentuk menjadi Brigade 17/TNI.
CREATED BY WIDODO, S.PD 11