Page 141 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 141
diangkat sebagai mangkubumi ternyata selalu disisihkan dalam berbagai
urusan. Akibatnya, ketegangan di istana semakin tajam sehingga membuat
kondisi kerajaan menjadi tidak kondusif.
» Berdasarkan uraian yang sudah ada itu coba lakukan identif kasi,
sebab-sebab terjadinya perang di Kesultanan Banjarmasin !
Dalam suasana yang penuh ketegangan itu ditambah terjadi gerakan di
pedalaman yang dipelopori oleh Aling. Aling yang juga dikenal sebagai
Panembahan Muning mengatakan dalam semedinya ia seperti mendengar
kata-kata sebagai berikut.
“Ikam nang baamal dengan kesukaan aku, akan permintaan ikam mandapat
nagri dan pagustianikam batatap, kardjaakan, barbunyian, mau raja-raja
gaib manolong ikam, sakira-kira jadi salamat nagri dan rajapun tatap. Tetapi
Pangeran Antasari ikam aturi ka Muning”
Diterjemahkan sebagai berikut:
“Engkau yang melakukan amalan zikir, salat serta puasa dengan kesukaan
atau izin, akan segala permintaan engkau untuk mendapat negeri dan raja-raja
yang bertahta, bunyikanlah bunyi-bunyian. Anakmu yang bisa menari gandut
suruh menarikan gandut dilaksanakan, maka raja-raja gaib akan menolong
kamu, sehingga menjadi selamatlah rajapun akan duduk di atas tahta. Tetapi
Pangeran Antasari kamu mohon datang ke Muning” (Tim, Sejarah Banjar,
2003).
Menurut Panembahan Muning berdasarkan
ilham atau firasat (dalam bahasa Jawa: wisik)
bahwa nasib dan keselamatan Kesultanan
Banjarmasin tergantung kepada peran
serta Pangeran Antasari, sepupu Pangeran
Hidayatullah. Pangeran Antasari adalah juga
seorang pangeran yang diperkirakan juga
keturunan raja di Banjarmasin.
Gerakan Aling ini membuat suasana
kerajaan semakin kacau. Pusat gerakan Aling
dinamakan Tambai Mekah (Serambi Mekah)
yang terletak di tepian Sungai Muning. Aling
Sumber: Indonesia Dalam Arus
juga memanggil Antasari agar datang di Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan
Tambai Mekah. Pengaruh Aling ini semakin Perlawanan), 2012.
Gambar 2.29 Pangeran Antasari.
133
Sejarah Indonesia