Page 217 - EBOOKFISIKA.pdf
P. 217
Besar momentum sudut elektron dinyatakan:
L = ( + 1 ) ...................................................... (9.16)
l l
h
dengan = = 1,054 × 10 Js
-34
2 π
Efek Zeeman
Bilangan kuantum orbital muncul karena teramatinya
efek Zeeman. Pieter Zeeman (1865 - 1943) pada tahun
1896 mengamati suatu gejala terpisahnya garis-garis
C
"
dalam suatu spektrum bila sumber spektrum dipaparkan
C %
pada medan magnet. Garis spektrum cahaya terjadi bila
: "
"
elektron-elektron dalam atom berubah dari tingkat energi
!
" #
yang satu ke tingkat energi yang lain. Pada efek Zeeman
$
%
& ! "
normal, satu garis tunggal pecah menjadi tiga garis bila
'
(
arah medan tegak lurus lintasan cahaya, atau pecah menjadi
dua garis bila arah medan sejajar lintasan cahaya. Gejala
ini dapat diterangkan dengan prinsip elektromagnetik klasik,
yaitu gerakan elektron orbital di dalam sumber yang menjadi
semakin cepat atau semakin lambat akibat pengaruh
medan yang bekerja.
;% :
Bilangan kuantum ini menentukan orientasi dari orbit
elektron dalam medan magnet. Nilai m yang mungkin
l
yaitu -l, -(l - 1), ..., -1, 0, 1, ..., (l - 1), + l. Di subkulit s
(yaitu bila l = 0) nilai m = 0. Di subkulit p (yaitu bila
l
l = 1) nilai m yang mungkin adalah +1, 0, dan -1, jadi
l
ada tiga orbital p pada subkulit p, yang biasanya dibedakan
z dengan p , p , dan p . Dalam keadaan normal, ketiga
m = 3 l x y z
orbital ini memiliki tingkat energi yang sama. Dalam
l
m = 2 setiap nilai bilangan kuantum orbital (l ) memiliki nilai
m = 1 l bilangan kuantum magnetik (m ) sebanyak (2l +1).
l
l Bilangan kuantum magnetik (m ) merupakan proyeksi
l
m = 0
vektor l pada suatu sumbu z sembarang seperti yang
m = 1 l dijelaskan oleh Gambar 9.12. Elektron dalam suatu atom
dengan momentum sudut tertentu dapat berinteraksi
m = 2 l
dengan medan magnetik luar. Bila arah medan magnetik
m = 3 l luar adalah sejajar dengan sumbu z, maka nilai L dalam
arah z memenuhi persamaan:
L = m . ........................................................ (9.17)
! " l !
% z l