Page 57 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 57
57
Mukti Fajar ND.
ekonomi kapitalis kepada negara-negara berkembang (developing dan under
developing countries) sebagai satu satunya pilihan yang “menjanjikan” mimpi-
mimpi kesejahteraan umat manusia diseluruh jagad.
Kedua, membuat organisasi perdagangan dunia seperti World Trade Or-
ganization, dan menekan setiap negara untuk ikut serta dengan “menjejalkan”
sistem pasar bebas untuk menghilangkan berbagai rintangan perdagangan
(trade barriers)
Ketiga, menciptakan ketergantungan melalui berbagai bantuan pinjaman
lunak yang menjerat seumur hidup, atau memaksakan penggunaan produk-
produk mereka.
Keempat, membuat aliansi-aliansi ekonomi seperti Bank Dunia, IMF yang
setiap saat diperlukan dapat menekan dengan ancaman embargo ekonomi,
jika dirasa suatu negara mbalelo, tidak menuruti sang dominator.
Dominasi ekonomi melalui sistem perekonomian dunia tersebut pad
akhirnya tidak menciptakan kesejahteraan dunia. Justru memperlebar jurang
antara kelompok negara-negara miskin dengan kelompok kecil negara-negara
kaya. Jurang itu, bagaimana pun, menyebabkan penderitaan dan menghantui
hidup sesehari kelompok negara-negara miskin sebagai pengalaman buruk
mereka yang tak kunjung habis.. 18
Kalaulah kita cukup cermat meneliti sistem kapitalis, yang telah dibangun
selama 500 tahun dan berhasil eksist diseluruh penjuru dunia, maka akan
ditemukan berbagai paradigma baru akibat hegomoni sistem, termasuk dalam
peran Negara dalam membela kepentingan umum.
Nampaknya sejarah panjang, tradisi eksplotasi negara maju (western Coun-
tries) terhadap negara timur (eastern Countries) melalui sistem kapitalis:
stabilitas politik dengan tekanan dan budaya materiel terus berlanjut sampai
akhir masa. Peran negara mulai dibatasi, atau dengan kata lain, negara tidak
lagi mampu berperan sebagai lapisan ozon melindungi masyarakat dari sinar
sistem kapitalis, dan atau masih belum mampu membawa masyarakat ke
ujung/tikungan jalan baru yang menuju masyarakat dunia yang lebih
berkesejahteraan umum dan berkeadilan sosial. 19