Page 55 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 55

55
                                            Mukti Fajar ND.



             penaklukan kemudian dilihat sebagai hal yang lumrah dan absah, suatu
             penjajahan dengan menggunakan kekuatan-kekuatan industri, militer atau
             promosi/iklan untuk konsumen.   16
                Ciri keempat adalah marchand yaitu merupakan “sistem ekonomi dunia”,
             yang mendasarkan aktivitasnya melalui dua cara, pertama (bagian terbesar),
             pada perdagangan internasional, dan kedua, pada pertumbuhan ekonomi

             nasional. Dalam pelaksanaannya, ciri yang keempat ini memerlukan dua
             bentuk aturan main; pemilikan privat dan solvabilitas.
                Dengan begitu, apabila pemilikan bersama/publik dikebiri, dan mereka
             yang memiliki harta dan kemampuan lebih mantap diistimewakan dari
             mereka lainnya yang kurang solvable, maka akan terjadi mekanisme pengu-
             cilan. Mekanisme tersebut berjalan melalui proses perniagaan di dalam satu
             masyarakat yang diatur oleh market mechanism, di dalam masyarakat yang
             mempunyai sifat-sifat dasar rivalitas (rasa bersaing) di antara para anggotanya.
                Keempat ciri “sistem ekonomi dunia” itu, pada hakekatnya merupakan

             dan sepadan (compatible) dengan proses akumulasi kapital dalam skala
             mondial, yaitu dasar utama dari eksploitasi model lama mau pun model
             mutakhir. Lebih tepatnya, ciri-ciri tadi berfungsi sebagai alat untuk mendorong
             sistem kolonialisme ke tingkat yang lebih canggih dan sempurna: melalui
             penetrasi damai.
                Dalam rangka mempertahankan dominasi yang telah berlangsung selama
             berabad-abad, negara-negara utara juga butuh penyebarluasan model indus-
             trialisasi, berupa konsepsi tunggal developmentalism (paham pembangunan)
             yang diperkenalkan sebagai model lebih unggul dibanding model-model yang
             ada bahkan sebagai satu-satunya model rasional yang mungkin).
                Hal mana telah diterima secara aklamasi oleh elit dan cendekiawan Negara

             untuk kepetingan pribadinya. Pada intinya, model industrialisasi ini tidak
             akan menjawab kebutuhan/tujuan yang beragam, apalagi kepentingan warga
             negara negara-negara selatan. Model tersebut justru adalah satu proses
             akumulasi, sekaligus upaya pengucilan yang berlangsung tanpa batas waktu.
             Meminjam kata lain, “sistem ekonomi dunia” dengan model tunggal pemba-
             ngunannya, tentu saja telah membayangkan konsepsi kwantitatif dari
             kemajuan materiel yang lebih tinggi, atau dapat diterjemahkan melalui
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60