Page 54 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 54

54
                                       UMKM dan Globalisasi Ekonomi



             gangan). Secara garis besar, “sistem ekonomi dunia” mungkin dapat dipahami
             sebagai satu jaringan yang makin penuh sesak bukan hanya oleh perdagangan,
             tetapi juga oleh institusi, dan tentu saja oleh hubungan kekuasaan antara
             berbagai aktor-aktor yang aktif dalam semua arena pergumulan/adu kekuatan
             di dalam ekonomi dunia. 15
                Ciri-ciri “sistem ekonomi dunia” tersebut dapat diringkas dalam 4 hal,

             yaitu;
                Pertama, prométhéen (dimaksudkan, menuju suatu penguasaan tanpa batas
             atas kekuatan-kekuatan materiel dari alam semesta untuk manfaat sebesar-
             besarnya bagi kepentingan manusia), yang juga merupakan simbol penaklukan
             teknologi, dan ambisi tak bertepi, menuju suatu progres materiel tanpa akhir.
             Kemudian, ide progres materiel tanpa akhir, bergabung dengan keyakinan
             akan adanya kemungkinan sebuah kemajuan sosial, dan mereka lalu bermé-
             tamorphose menjadi satu ide baru yang kemudian benar-benar akan merubah
             dunia, ciri ini dimulai sejak abad aufklârung (pencerahan) pada revolusi

             industri.
                Ciri kedua, “sistem ekonomi dunia” yang dinamakan productiviste, bukan
             hanya karena sistem ini memproduksikan barang dan jasa untuk kepentingan
             manusia saja, tetapi ia juga meletakkan progres teknologi tanpa batas, guna
             melayani pertambahan terus-menerus dari berbagai jumlah barang. Ciri
             tersebut mengandung arti, penggunaan jumlah yang selalu bertambah atas
             barang-barang dan jasa-jasa, ke arah bertambahnya keragaman yang diperun-
             tukkan bagi jumlah konsumen yang terus menerus pula meningkat.
             Masyarakat seolah-olah dihukum untuk selalu memproduksi dan meng-
             konsumsikannya, melalui kenaikan jumlah produksi dan konsumsi yang tak
             habis-habisnya.

                Ciri ketiga, adalah expansioniste, yaitu bergabungnya prométhéen dengan
             productiviste, yang secara mutlak menuntut keuntungan pada  resources,
             memobilisasi tanpa batas keuntungan-keuntungan faktor-faktor produksi.
             Konsekwensi dari expansioniste tadi, melahirkan rasa tidak puas kepada
             organisasi yang statis selama ini, padahal pemobilisasian faktor-faktor produksi
             mengharuskannya menembus dan merambah seluruh daerah geografi dan
             daerah aktivitas, terutama melalui kolonialisme dan imperialisme. Akibatnya,
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59