Page 162 - Toponim sulawesi.indd
P. 162

148     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               rupa sesuai  dengan status  sosialnya  dan  yang berkepentingan dengan

               perdagangan dimasa itu.

                     Kampung Kema misalnya, sebelum seperti sekarang ini, pada masa
               kolonial pemukimannya diatur menjadi pemukiman Letter A dan Letter B.

               Sekarang untuk pemukiman Letter A disebut desa Kema I dan Letter B desa
               Kema II. Dalam perkembangannya, di era kini, untuk wilayah benteng dan

               pelabuhan Kema, sudah terbagi atas tiga desa, yaitu desa Kema I, II, III. Untuk
               Kema 1 penduduknya lebih banyak orang Tonsea-Minahasa; Untuk Kema II
               banyak terdapat orang-orang keturunan bangsa Eropa yang disebut Borgo,

               di mana nama dan fam (family) mereka adalah nama-nama Eropa yang
               membedakannya dengan identitas atau nama-nama penduduk lokal, baik

               pribumi suku Tonsea Minahasa pada umumnya. Kema III kebanyakan penduduk
               yang datang kemudian, seperti suku Bugis Makassar, Ternate, Tidore, Tobelo,
               Bajo, Jawa, Arab, dan lainnya, walaupun sebagian ada yang memang sejak lama

               sudah generasi kedua atau ketiga, tinggal dan menetap di daerah ini.

                       Bangsa Eropa yang pertamakali berkunjung  ke  tanah  Minahasa
               ialah orang Portugis tetapi mereka tidak tinggal lama, dan hanya datang

               untuk membeli beras. Minahasa pada zaman Portugis dan Spanyol dikenal
               sebagai daerah lumbung beras selain sumberdaya alam lainnya seperti tali

               ijuk  (gomutu), dan  damar. Kehadiran orang-orang Portugis dan  Spanyol
               untuk berdagang di daerah ini diantar oleh orang-orang Ternate, Tidore
               dan Babontehu.


                     Spanyol  adalah  bangsa Eropa berikutnya yang  berkenalan  dengan
               Minahasa  dan mereka  disebut  orang “kastela”.  Sebagian  dari  mereka
               adalah pelarian dari tawanan Portugis di Ternate, sebagiannya lagi adalah

               kelompok anak  buah  kapal yang memisahkan diri  dalam perjalanan
               Magelhaes tahun 1519-1522.

                     Bangsa Eropa ketiga yang banyak memgambil sumberdaya alam di
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167