Page 182 - Toponim sulawesi.indd
P. 182

168     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               lain  mengalami hal  yang sama. Berbagai penekanan dan  adudomba,

               dapat  memuluskan  Belanda  membangun  Kantor Doane  dan  berbagai
               fasilitas  perkantoran.  Memang fungsi  pelabuhan  bukan  saja  jadi  nadi

               perekonomian, tapi juga menjadi area kebudayaan dan politis pergerakan
               perjuangan  kemerdekaan.  Sekedar  contoh,  ketika  terjadi penolakan
               pendudukan  Belanda yang  diboncengi  Sekutu (NICA),  barisan  Pemuda

               Indonesia Merdeka (PIM) melakukan penurunan bendera merah-putih-biru
               milik pemerintah Hindia Belanda di halaman Kantor Doane (Bea dan Cukai),

               Pelabuhan Donggala, 21 November 1945.

                     Selain itu, hubungan Donggala dengan dunia luar terutama wilayah
               Makassar yakni daerah Bugis Makassar disebutkan dalam Peta pelayaran

               “Amanna Gappa.” Pada tahun 1676, Sultan Gowa mengundang para matowa
               (ketua) dan tokoh masyarakat yang dianggap berpengalaman dalam bidang
               pelayaran untuk berdiskusi. Mereka membicarakan aturan-aturan dan tata

               tertib yang harus dipatuhi dalam pelayaran dan perdagangan. Perundingan
               ini dipimpin oleh Amanna Gappa, Matowa Wajo, sehingga tradisi pelayaran
               yang  lahir dari perundingan ini  disebut  hukum laut  Amanna Gappa.

               Peraturan ini ditulis dengan bahasa Bugis yang terdiri dari 18 buku lontar
               dan  dikenal  dalam  bahasa  bugis  sebagai  “Ade Alloping-Loping  Bicarana
               Pabalue”, yang berarti “Aturan Pelayaran  dan  Perdagangan.”  Amana

               Gappa selalu berusaha untuk menghindarkan perpecahan dan persaingan
               di antara sesama sukunya yang hanya akan mengakibatkan kemunduran

               serta  mendorong  semangat persatuan  di  tengah berkuasanya kekuatan
               asing  di  lautan Nusantara.  Amana Gappa  mengambil  inisiatif  membuat
               satu  sistem hukum  pelayaran dan  perdagangan  dan membukukannya

               di  dalam lontar-lontar.  Ia menginsyafi  sedalam-dalamnya  arti pelayaran
               dan  perdagangan bagi orang Wajo.  Amana Gappa  mengerti  pelayaran

               dan perdagangan sebagai mata pencaharian yang pokok, dan tidak suka
               melihat persaingan di antara sesama sukunya yang hanya mengakibatkan
               kemunduran dan membuatnya mengambil inisiatif membuat satu sistem
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187