Page 251 - Toponim sulawesi.indd
P. 251

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  237

                 wilayah  barata, yakni  barata Muna,  Tiworo,  Kalingsusu,  dan  Kaledupa.

                 Wilayah barata dijadikan  sebagai bagian dari sistem pertahanan dan
                 keamanan kesultanan Buton. Barata secara politik berfungsi sebagai pusat

                 kekuasaan, sehingga pada perkembangannya barata menjadi titik awal bagi
                 kemunculan kota-kota kecil (small Town) di Sulawesi Tenggara.

                       Perubahan  kerajaan  Buton  menjadi  kesultanan  yang ber-

                 cirikan  Islam terjadi  pada  tahun  1538-1591. Perubahan  ini  ter-
                 jadi  seiring dengan Islamisasi  penduduk  di kerajaan itu, seh-
                 ingga   kesultanan   membangun      Masjid   di   kompleks    keraton.

                   Bangunan  fi sik  lain  yang  ditemukan  dalam  komplek  kesultanan  Bu-
                 ton adalah  benteng. Pembangunan  benteng  dilakukan sebagai upa-

                 ya kesultanan dalam  melindungi  masyarakat dan  pusat pemerintah-
                 an dari berbagai  gangguan  eksternal.  Pembangunan  ini  dilakukan
                 pada  masa  pemerintahan sultan  Buton  II (1591-1596) dan  selesai

                 pada  masa  pemerintahan  sultan  Buton  III yang  bernama Sultan  Daya-
                 nu Ikhsanuddin (1597-1631) dengan areal mengelilingi keraton Buton.
                  Fasilitas kota yang ikut berkembang adalah pasar dan pelabuhan untuk

                 kepenti ngan perdagangan dan nelayan di Buton.

                       Jika sebuah kota lahir dari sebuah daerah yang terbuka untuk berbagai

                 aktivitas dan jaringan ekonomi, politik, budaya, sosial, dan jaringan lainnya,
                 maka kota  Bau-Bau  pun  demikian.  Kota Bau-Bau  sejak masa kolonial
                 Belanda telah menjadi center of network untuk berbagai kepentingan dan

                 telah menjadi penarik bagi orang-orang di daerah sekitarnya untuk datang
                 berdagang di kota itu. Berikut ini dikemukakan perkembangan pemukiman
                 awal kota Bau-Bau yang dalam catatan Ligtvoet bermula dari nama sebuah

                 sungai kemudian berkembang menjadi kampung hingga menjadi sebuah
                 kota kolonial. Secara ringkas dapat dibuat skema sebagai berikut:


                   Nama Sungai       Nama Kampung        Nama Kota      Kota Bau-Bau

                                 Bagan 5.1.1 Skema asal-usul nama Kota Bau-Bau
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256