Page 304 - Toponim sulawesi.indd
P. 304
290 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Belanda memuat keyakinan warga Kolaka. Data tersebut mengungkapkan
bahwa yang tidak memiliki (satu jenis agama/kepersayaan) berjenis
kelamin laki-laki mencapai angka 2.158 dan perempuan 2.017 jiwa atau
sama dengan 4.175 jiwa. Penduduk yang beragama Islam berjenis kelamin
laki-laki sebesar 16.061 orang dan perempuan berjumlah 15.016 Jiwa atau
sama dengan 31.077. Penduduk Kolaka yang beragama Protestan berjenis
kelamin laki-laki sebesar 276 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah 202
orang atau total penganut Kristen Protestan sebanyak 478 jiwa. Penduduk
yang beragama Katolik Roma dalam data sensus tahun 1930, laki-laki
hanya 2 orang, sama dengan perempuannya, sehingga jumlahnya hanyan
4 orang. 73
Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia melaksanakan sensus
penduduk yang pertama kalinya sejak memproklamasikan Kemerdekaan
Indonesia tahun 1945. Sensus yang dilaksanakan atas amanah Undang-
Undang no. 6 tahun 1960 ini memuat jumlah penduduk di masing-masing
wilayah dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga tingkat propinsi.
74
Khusus Kolaka, sesuai UU No. 29 tahun 1959 data penduduknya sudah
tergabung dalam Propinsi Sulawesi Tenggara. Adapaun jumlah penduduk
Kolaka pada tahun 1961 mencapai 19.583 orang. Ada penurunan jumlah
penduduk di banding pada masa Kolonial. Salah satu yang diduga dari
penyebab penurunan ini adalah kekacauan yang terus terjadi sepanjang
tahun 1950an di wilayah itu. Akibatnya banyak penduduk Kolaka yang
pindak ke Kendari (dimukimkan), ke Gorontalo, Bungku, Luwuk, Banggai,
Ambon, dan Manado. Umumnya yang pindah dari Kolaka adalah orang-
orang Tolaki dan Bugis. Lebih rinci mengenai penduduk Kolaka berdasar
sensus Penduduk tahun 1961 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
73 Ibid., hlm. 93.
74 Untuk lebih jelasnya mengenai Undang-undang Sensus Penduduk Pertama sesudah
kemerdekaan dapat di akses melalui link: http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_6_1960.htm