Page 299 - Toponim sulawesi.indd
P. 299

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  285

                 Kolaka,  yakni  Wonua  Unenapo, Ngapa (Mekongga),  dan  Kolaka. Yang

                 pertama mewakili periode kerajaan. Ngapa mewakili perkembangan kota
                 Kolaka yang terlibat dalam perdagangan dan terintegrasi dengan kekuasaan

                 kolonial pada masa-masa awal di teluk Mekongga. Nama Kolaka menjadi
                 representasi  identitas kemajuan  yang  dicapai  Kolaka  menjadi  salah  satu
                 pusat kota pantai penting di teluk Bone.



                 5.3.3 Penduduk dan Masyarakat Kolaka


                       Sebagai wilayah yang memiliki posisi geografis dan topografis yang baik
                 untuk dihuni, Kolaka memiliki potensi untuk didatangi dan disinggahi oleh

                 banyak kelompok Masyarakat. Selain itu sumber daya alam yang dihasilkan
                 wilayah Kolaka menjadi faktor penarik atas kehadiran masyarakat lain di
                 Kolaka. Potensi lain dari Kolaka adalah sungai dan teluk Mekongga. Sungai

                 yang bermuara di teluk Mekongga menjadi sumber air utama masyarakat
                 setempat dan mereka yang melakukan perdagangan ke Kawasann Timur
                 Nusantara. Sedangkan teluk Mekongga menjadi ruang perjumpaan (pasar)

                 antara pedagang karena teluk Mekongga adalah salah satu teluk yang aman
                 untuk tempat berlabuh bagi kapal. Posisi teluk Mekongga di teluk Bone
                 masih diapit oleh pulau-pulau di sebelah baratnya, sehingga terlindung dari

                 gangguan ombak dan cuaca. (Peta di bawah ini menunjukan bahwa teluk
                 Mekongga di teluk Bone dilindungi oleh beberapa pulau besar yang ada di

                 sebelah barat teluk).

                       Tradisi lisan setempat mengungkapkan bahwa berdirinya kerajaan-
                 kerajaan  pada  masa lalu  di wilayah  Kolaka ini  berawal dari  kedatangan

                 Rongo  Patambulo  = rombongan  yang beranggotakan 40 orang. Mereka
                 berjalan kaki dari Konawe ke Rahambuu yang berada di Kecamatan Batu
                 Putih. Sesampai di tempat ini mereka mendirikan rumah untuk dihuni oleh

                 40 orang. Tiang rumah yang didirikan adalah 88 buah. Dari 40 orang itu
                 kemudian tergabung dalam 8 kelompok, dan mereka  diberi gelar Mokole
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304