Page 39 - Toponim sulawesi.indd
P. 39

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  25


                        19      1983      736159      43      2009      1272349
                        20      1984      748611      44      2010      1339374
                        21      1985      753362      45      2011      1352136
                        22      1986      775361      46      2012      1369606
                        23      1987      798002      47      2013      1408072
                        24      1988      821957      48      2014      1398804

                 Sumber: diolah dari berbagai sumber. Volksteling 1930, Makassar dalam Angka,
                 Monografis Sulawesi Selatan

                 2.1.3 Perkembangan Kota Pantai Makassar


                       Sebagian  orang melihat  Makassar sebagai  group  etnis.  Makassar
                 sebagai kerajaan dan  juga sebagai ibu  kota Kerajaan Gowa-Tallo.  Versi
                 lain menurut Daud Limbugau yang merujuk pada konsep Makassar yang

                 dikemukakan oleh G.K. Andi Lolo sebagai suku Makassar, nama kerajaan
                 Makassar (di selat Makassar), dan sebagai kota. Untuk memperjelas tipologi

                 pengertian Makassar, di bawah ini dijelaskan kategori Makassar sebagai
                 etnis, Makassar sebagai identitas Kerajaan dari Gowa-Tallo, dan Makassar
                 sebagai dan ibukota kerajaan.


                         Makassar dalam  pengertian etnis, dapat  diidentifikasi  melalui
                 penduduk  yang mendiami wilayah  Sulawesi  Selatan  dan  memiliki  ciri,
                 tradisi,  karakteristik sendiri.  Wilayah  Sulawesi  Selatan  yang dimaksud

                 dalam pengertian ini meliputi Maros, Gowa, Galesong, Takalar, Topejawa,
                 Laikang, Cikoang, Jeneponto,  dan  Bangkala. Cirikhas  dan  tradisi  orang-

                 orang Makassar menurut de Graaf berbeda dengan penduduk  lainnya di
                 Kepulauan Indonesia. Menurut H.J. de Graaf terdapat empat lapisan social
                 dalam masyarakat Makassar. Pertama, adalah raja dan sanak saudaranya.

                 Lapisan ini ditandai oleh kepemilikan benda-benda pusaka yang menjaga
                 symbol dan wibawa penguasa (raja).  Kedua,  kelompok bangsawan yang
                 ditentukan oleh keturunan dan hubungannya dengan raja. Lapisan ketiga

                 dalah mereka yang disebut orang merdeka (lokal: Maradeka). Dan, lapisan
                 keempat adalah mereka yang dikenal sebagai ata atau budak (pembantu/
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44