Page 40 - Toponim sulawesi.indd
P. 40

26     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               pekerja).   Selain pendapat de Graaf, ada juga yang menganggap bahwa

               lapisan sosial yang ada di Makassar hanya tiga, yakni golongan bangswan
               (raja), maredeka, dan ata. Tipologi ini didasarkan pada keumuman silsilah

               yang berlaku di  Asia  Tenggara,  dengan  menempatkan kelas atas (Raja
               dan para pembesar kerajaan) adalah kelompok bangsawan dan penguasa
               suatu masyarakat dan wilayah. Golongan kedua dalah orang-orang bebas

               (maradeka)  yang umumnya adalah  para pedagang dan  pendatang, dan
               golongan bawah yang umumnya dihuni oleh orang-orang berhutang, tidak

               memiliki keterampilan khusus, dan tahanan yang menjalani hukuman.

                       Makassar juga dikenal  sebagai  nama  kerajaan,  yakni  Gowa-
               Tallo.  Nama tersebut jelas bahwa  penamaan  Gowa-Tallo  merujuk pada

               adanya aliansi  antara kerajaan  Gowa dan  Tallo  sebagai pembentuk dan
               mempertegas identitas yang kini dikenal dengan Makassar. Pada awalnya
               kerajaan Gowa adalah  berdiri sendiri, demikian halnya dengan kerajaan

               Tallo.  Akan  tetapi, kedua  kerajaan  melebutkan diri  menjadi satu untuk
               memperkuat posisi politiknya dalam menguasai sumber-sumber ekonomi
               dan dalam mengontrol perdagangan di Sulawesi bagian Selatan.


                       Makassar sebagai ibukota kerajaan Gowa telah mengalami dua kali
               perubahan tempat. Perubahan lokasi ibukota kerajaan Gowa yang pertama

               adalah di Kale-Gowa dan kedua berlokasi di Somba Opu. Lokasi kerajaan
               Gowa pertama ini, kini dikenal dengan wilayah Tamalate, dan kini daerah
               ini lebih dikenal sebagai lokasi makam raja-raja Gowa. Perpindahan ibukota

               kerajaan Gowa ke Somba Opu terjadi pada masa pemerintahan Raja Gowa
               IX, Tumapa ‘risi Kallona. Pada masa pemerintahan raja Gowa IX ini benteng
               Somba Opu juga didirikan. Somba Opu yang terletak dipersimpangan sungai

               Jeneberang dan Tallo telah menandai era perdagangan yang intensif dan kuat
               bagi kerajaan Gowa. Somba Opu tampil sebagai pusat pemerintahan dan
               menjadi pusat perniagaan baru yang ditandai dengan didirikannya pelabuhan

               yang terkoneksi dengan selat Makassar di sungai Jeneberang dan Tallo. Sungai
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45