Page 87 - Toponim sulawesi.indd
P. 87

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  73

                 Manado ke lokasi yang kemudian disebut distrik Manado, yaitu tepatnya

                 di lokasi kampung (kelurahan) Sindulang bagian dari kota Manado yang
                 sekarang, atau di sebelah utara muara Sungai Wenang atau Sungai Tondano.

                       Dalam  beberapa tulisan  oleh  asing, haruslah  dipahami  dalam

                 kacamata lokal, bahwa ada kalanya ditemukan istilah “El Rey do Manadu”,
                 (Spanyol, rey = raja) “King Bungkar of Kali”, (Bungkar = wongkar; Inggris,

                 king = raja) “Radja Manado” ini semua gelar dan jabatan yang diberikan oleh
                 orang Barat dengan konotasi yang perlu tafsiran oksidentalisme (Timur)
                 dari orientalisme (Barat) yang bagi masyarakat pribumi (lokal) sama sekali

                 asing di tanah Minahasa. Laporan Blas Palomino (1621) dan Juan Iranzo
                 (1645) berkaitan dengan missi Katolik di daerah ini: “Mereka tidak punya

                 raja maupun tuan dan masing-masing menjadi tuan di rumahnya sendiri
                 sesuai dengan kehendaknya. Namun mereka rela dipimpin oleh seorang
                 Ukung-ukungnya, tetapi tidak dalam  segala hal.  Minahasa merupakan

                 suatu daerah otonom dan merdeka yang secara periodik dikunjungi oleh
                 asing (barat) namun secara politik mengatur dirinya sendiri lewat “Ukung
                 Tu’ah” Ukung Tuwah; Tu’ah um Balak; Tu’ah um Walak” (sekarang =hukum

                 tua)  (Passen, 2003:  55).  Begitupun  ketika  membaca bahwa  daerah ini
                 dikuasai  oleh kesultanan Ternate  dan Tidore atau lainnya,  itu hanyalah
                 suatu kontinuitas penyerahan kekuasaan dari Sultan Ternate ke Portugis,

                 Spanyol, kemudian VOC-Belanda di zaman Padtbrugge yang disebut-sebut
                 menguasai Minahasa. Minahasa tidak pernah merasa dijajah, bahkan dalam

                 perjanjian  “korte dan  lange  verklaring” 1677 dengan  VOC,  diakui  para
                 Ukung  di Minahasa sebagai perjanjian  persahabatan Minahasa  Belanda;
                 berdiri dan duduk sama tinggi sebagai sahabat.


                       Adriani (1917: 197), seorang ahli bahasa menjelaskan secara linguistik
                 bahwa Manado berasal dari kata  Tombulu  “tarow” atau “sarow” yang
                 berarti “berada di depan sesuatu”, “sesuatu yang terletak didepan sesuatu”

                 row berarti “jauh, kejauhan”atau disebut “manarow”. Jauh dimaksud disini
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92