Page 89 - Toponim sulawesi.indd
P. 89

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  75

                 kecil lainnya, seperti Pulau Mantehage, Pulau Nain Besar, dan Pulau Nain

                 Kecil yang tidak tampak lagi dari pesisir (pantai) Manado. Namun, jika kita
                 naik sedikit di perbukitan pinggiran kota Manado, maka pulau-pulau yang

                 disebut akan nampak jelas paparan pulau-pulau kecil.

                       Secara periodik, iklim di Manado cukup baik, hanya gangguan angin
                 Barat sangat terasa  di  pantai  Manado  pada  bulan  November  hingga

                 Januari.  Adanya pulau-pulau  yang lokasinya  di  depan  pantai  Manado,
                 tidak menjadikan pantai ini sedikit terlindung dari gangguan angin Barat.
                 Jika musim angin Barat tiba, kapal-kapal yang akan berlabuh di pelabuhan

                 Manado mengalami kesulitan untuk berlabuh. Menurut Graafland (1991:
                 12) hampir tidak ada kabel dan rantai yang dapat menahan kapal, hanya

                 kapal-kapal  dagang dari  Manila-Filipina  yang dengan  berani  merapat ke
                 pelabuhan Manado, walaupun tidak sedikit juga yang tenggelam.

                       Menurut laporan Blekker  (1856) yang dikutip  Nas  (2007:  643),

                 bahwa Manado, pemandangannya  dari laut  tidak ada yang indah  atau
                 mengesankan,  disitu  memang ada sebuah  benteng dilengkapi  dengan
                 gudang, beberapa rumah yang  ditutupi  sejumlah  pohon,  dan  memberi

                 kesan  bukan sebagai suatu kota. Pernyataan  Blekker  berbeda dengan
                 Alfred Russel Wallace yang datang ke Manado pada Juni-September 1859

                 sesudah kunjungannya dari Timor Kupang. Bagi Wallace kota kecil Manado
                 sangat indah di timur Nusantara. Baginya Manado bagaikan sebuah taman
                 yang luas dan indah, rumah-rumah dan vila-vila berjejer teratur, badan dan

                 sisi jalan tertata dengan arah penunjuk jalan yang jelas ke berbagai arah
                 di  pedalaman Minahasa  yang subur  dengan  berbagai  pepohonan  buah-
                 buahan yang membentang alam. Pada periode akhir abad ke-19, tepatnya

                 30  tahun sesudah  kunjungan  Blekker,  penulis  seperti  Graafland (1898:
                 98-100; 1991: 3) menyebutkan bahwa Manado adalah suatu tempat yang
                 indah. Dilihat dari laut, teluk Manado adalah suatu teluk yang indah, mulai

                 dari tanjung Tateli dengan bentuk lingkaran yang halus, kemudian jika mata
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94