Page 5 - ASAM BASA
P. 5
Indikator Asam Basa
Untuk mengidentifikasi sifat asam basa suatu zat dapat dilakukan dengan beberapa cara.
1. Menggunakan kertas lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang dapat digunakan untuk menguji sifat asam basa suatu
larutan yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
a. Kertas lakmus merah dalam larutan asam tidak akan berubah warna, sedangkan dalam
larutan basa lakmus merah akan berubah menjadi biru
b. Kertas lakmus biru dalam larutan basa tidak berubah warna, sedangkan dalam larutan
asam berubah menjadi merah
2. Menggunakan indikator
Terdapat beberapa jenis larutan inidkator yang tersedia di laboratorium maupun indikator
yang bisa di buat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar seperti
kunyit, bunga mawar, kubis ungu, bunga kembang sepatu dan lain-lain.
Berikut tabel beberapa jenis indikator buatan beserta perubahan warnyanya di dalam larutan
asam dan basa.
Dilaboratorium terdapat beberapa indikator yang telah kita kenal misalnya kertas lakmus,
phenolptaliein (PP), brom timol biru (BTB), metil merah (MM), metil jingga (MJ) dengan
trayek perubahan tertentu.
Indikator asam basa kebanyakan dianggap sebagai asam lemah dengan reaksi
kesetimbangan sebagai berikut:
No Nama Indikator Range pH Warna dasar
1. Phenolpthalein (PP) 8,3 – 10 Tidak berwarna – merah muda
2. Metil Merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning
3. Metil orange 2,9 – 4,0 Merah – kuning
4. Bromtymol blue 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Dengan memperhatikan trayek pH perubahan warna indikator, kita dapat memperkirakan
harga pH suatu larutan. Indikator asam basa juga digunakan sebagai petunjuk pada waktu
melakukan titrasi asam basa.
Pengukuran pH
Larutan asam memiliki pH < 7, sedangkan basa memiliki pH > 7. Untuk larutan yang memiliki
pH = 7 bersifat netral. Derajat keasaman (pH) memiliki rentang nilai antara 0 sampai 14.
0 7 14
semakin asam semakin basa
Pengukuran pH dapat dilakukan dengan perhitungan matematis, menggunakan alat pH meter
dan menggunakan kertas indikator universal.