Page 6 - ASAM BASA
P. 6
Derajat keasaman (pH)
Larutan dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung konsentrasi ion hidrogen dalam larutan
tersebut. Berdasarkan konsentrasi ion hidrogen pula, dapat ditentukan keasaman dari larutan
+
tersebut. Tetapi karena harga konsentrasi ion H sangat kecil maka digunakan ukuran keasaman
+
atau pH. Untuk mempelajari hubungan pH dengan konsentrasi ion H . Sifat asam dan basa
suatu larutan dapat dibedakan dari derajat keasaman (pH). Derajat keasaman dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan matematis. Rumus itu pertama kali disarankan oleh Sorensen
(1868-1939). Harga pH larutan berkisar antara 0 sampai dengan 14.
1. pH air murni
Air murni sebagai pelarut, merupakan elektrolit yang sangat lemah. Untuk menentukan
daya hantar listrik air murni, perlu digunakan alat ukur yang sangat peka. Sebagai elektrolit
+
yang sangat lemah, sebagian kecil molekul-molekul air terionisasi menjadi ion H dan ion
−
OH .
Persamaan ionisasi molekul air adalah:
−
+
H2O (l) H (aq) + OH (aq)
Berdasarkan reaksi kesetimbangan di atas maka dapat ditentukan rumus tetapan
kesetimbangan air sebagai:
+
-
[H ][OH ]
K=
[H O]
2
Karena jumlah molekul air yang terionisasi sangat kecil, maka konsentrasi H2O dapat
dianggap tetap, sehingga rumus tetapan kesetimbangan di atas dapat ditulis sebagai:
−
+
K [H2O] = [H ] [OH ]
atau
+
−
Kw = [H ] [OH ]
Dari data eksperimen, diperoleh bahwa pH air murni pada suhu kamar adalah 7. Sehingga
−7
+
dapat ditentukan bahwa [H ] dalam air murni = 10 M. Dengan memperhatikan persamaan
+
ionisasi air, dapat dikatakan bahwa konsentrasi ion H dalam air murni sama dengan
-
konsentrasi ion OH . Sehingga harga tetapan kesetimbangan air (Kw) adalah:
+
-
Kw = [H ] [OH ]
-7
-7
-14
Kw = 10 x 10 = 10
pKw = pH + pOH
atau
pH + pOH = 14
Harga tetapan kesetimbangan air (Kw) dan pKw hanya akan berubah karena perubahan
suhu.