Page 64 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 64

Tampak  dari  bawah  orang  pertama  berbicara  dengan  Budi.
         Perlahan badan Budi mulai berdiri. Tubuhnya diikat dengan tambang
         melingkar  pada  bagian  dadanya.  Satu  per  satu  batang  daun  pohon
         kelapa diinjak dan dipegang Budi menuju arah turun. Orang pertama
         yang  membantu  memilih  dan  menunjuk  batang-batang  daun  pohon
         kelapa yang harus Budi injak.
             Dengan  perlahan-lahan  dan  hati-hati  akhirnya  Budi  berhasil
         melewati  batang-batang  daun  yang  menghalanginya  dan  sampai
         pada  ujung  batang  pohon  kelapa.    Bagian  orang  kedua  yang
         membantu  Budi.  “Ayo  Bud,  pegang  pohonnya  dan  turun  perlahan-
         lahan.  Tenang  saja,  tubuh  kamu  terikat  tali,  saya  akan  mejagamu  di
         bagian bawah” orang kedua mencoba meyakinkan Budi.





















           Ibu  memeluk  Budi  di  samping  kedua  orang  dewasa  yang
         membantunya.  Di  depan  ketiganya  Pak  Putu  pun  berdiri,  “Syukur  ya
         Bud,  kamu  telah  selamat.  Bapak  awalnya  mengira  Budi  sudah  biasa
         memanjat  pohon  kelapa”  ucap  Pak  Putu  seolah-olah  menyesal  telah
         menyuruhnya.  Budi  yang  masih  pucat  belum  bisa  menjawab.  “Tidak
         apa-apa  Pak  Putu.  Kini  Budi  telah  selamat.  Terima  kasih  telah
         mengijinkan  Budi  untuk  mengambil  janur  kelapa”  jawab  ibu  sambil
         tetap memeluk tubuh Budi. “Sama-sama Bu. Pulanglah sekarang. Biar
         janur  ini  nanti  diantarkan  ke  rumah  ibu.  Saya  akan  menyuruh  orang
         untuk memetik buah kelapanya dulu.”



                                                                     60
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69