Page 61 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 61

“Ayo  Bud,  tuh  pilih  pohon  yang  mana,  ambil  saja  seperlunya
         kamu.  Sekalian  petik  juga  beberapa  butir  kelapa  yang  sudah  tua
         untuk keperluan memasak ibumu” Suara Pak Putu menyadarkan aku
         dari  lamunan.  Aku  memilih  pohon  kelapa  yang  paling  dekat.  Saat
         kakiku  memanjat  baru  beberapa  pijakan,  Pak  Putu  pamit  karena
         akan  beribadah  di  salah  satu  kamar  rumahnya.  “Bud,  kamu  tenang
         saja  ya,  Bapak  mau  beribadah  dulu.  Nanti  ke  sini  lagi”  ujarnya
         sambil meninggalkanku.























                 Aku  terus  memanjat  sampai  pada  ujung  batang  pohon  bagian
         atas.  Namun  untuk  mendapatkan  janur,  Budi  tidak  cukup  jika
         memanjat hanya sampai bagian ujung atas batang pohon. Budi harus
         memanjat  lagi  melalui  pangkal-pangkal  daun  kelapa  sampai
         menemukan  bagian  pucuk  daunnya.  Budi  kesusahan  dan  kelelahan.
         Namun  tekadnya  untuk  menyenangkan  ibu  membuatnya  terus
         berusaha.













                                                                     57
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66