Page 108 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 108

108











            suasana di Posyandu, di berbagai Posyandu           Penyuluhan keluarga berencana
            dilakukan penyuluhan kesehatan dan imunisasi        dilakukan oleh ibu-ibu PKK
            kepada balita (sumber: republika)                   (sumber: tempo)







               Pada tahun 1969,  sistem Puskesmas yang  disepakati  media deteksi dini kasus-kasus malnutrisi dan kekurangan gizi
            hanya tipe a dan b saja. tipe a dikelola oleh dokter, sedang  pada bayi dan balita.
            tipe  b  dikelola  oleh  paramedis  saja.  Dengan terjadinya   Gebrakan  soeharto lewat Posyandu menunjukkan hasil
            perkembangan tenaga medis, maka pada tahun 1979 tidak  yang  cukup  signifikan.  Survei  Demografi  dan  Kesehatan
            lagi  diadakan  perbedaan  Puskesmas tipe  a atau  tipe  b.  indonesia (sDKi) 2007 menunjukkan angka kematian ibu
            sejak tahun itu hanya ada satu tipe Puskesmas, yaitu yang  ketika melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000
            dikepalai  oleh seorang dokter. Pada  tahun 1984 tanggung  kelahiran pada 1990 menjadi 228 kasus pada tahun 2007. angka
            jawab Puskesmas ditingkatkan lagi dengan berkembangnya  kematian bayi juga menurun dari 70 kematian per 1.000 bayi
            program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana.   lahir pada 1986 menjadi 34 pada 2007. Demikian pula halnya
               Pada tahun 1984 pemerintah memperkenalkan  dengan angka kematian balita menurun dari 69 kematian per
            Posyandu (pos pelayanan  terpadu), yaitu  pengembangan  1.000 kelahiran pada 1993 menjadi 44 pada 2007. Prestasi ini
            kesehatan anak mulai dari pos penimbangan badan dan  bahkan membuat sebuah negara amerika  latin, Honduras,
            kurang gizi. Posyandu mempunyai lima program, yaitu  mengadopsi konsep Posyandu dan mengembangkannya
            kesehatan ibu dan anak/Kia, keluarga berencana/Kb, gizi,  bahkan lebih baik daripada indonesia saat ini.
            penangulangan diare, dan imunisasi. Dalam perkembangan   Puskesmas  yang   digagas   Presiden  sukarno
            selanjutnya Posyandu bukan saja untuk pelayanan balita   berkembang pesat di era presiden  soeharto.  melalui
            tetapi juga difungsikan untuk pelayanan ibu hamil, bahkan  program inpres sarana Kesehatan pada 1994 hingga 1995
            pada waktu-waktu tertentu posyandu dimanfaatkan untuk  telah berdiri 6.984 unit Puskesmas, 20.477 unit Puskesmas
            promosi dan distribusi vitamin  a, garam yodium, dan  Pembantu, dan 3.794 unit  rumah Dinas untuk dokter di
            suplemen gizi lainnya.                              daerah terpencil.  untuk memenuhi kebutuhan tenaga
               Posyandu menjadi garda terdepan dalam upaya  medis, pemerintah mengupayakan penempatan dokter di
            pencegahan penyakit, khususnya pada ibu dan anak. apalagi  daerah-daerah  tertinggal  yang  dikenal  dengan  program
            Kementerian Kesehatan menjadikan metode pencegahan  dokter inpres Desa tertinggal (iDt). Pada 1994–1995 telah
            daripada penyembuhan untuk peningkatan kesehatan. Di  ditempatkan lebih dari 3.000 dokter Ptt dan 800 dokter
            samping itu, Posyandu juga memberi vaksinasi dan makanan  gigi Ptt. Jumlah tersebut terus meningkat untuk tahun-
            suplemen kepada bayi dan balita. Posyandu juga menjadi  tahun berikutnya.



            SOEHART O:1966-199 7



   Presiden RI FINAL REVISI 20082014 CETAK_130%_03_RevSBY_M5.indd   108                                               10/21/14   3:19 PM
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113