Page 109 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 109
Presiden soeharto menandatangani
spanduk Kb mandiri terpanjang di
dunia dengan ukuran 5.500 m, di
tasikmalaya, Jawa barat, Kamis, 12
Juli 1990 (sumber: antara).
109
untuk mengendalikan jumlah penduduk indonesia, Di era soeharto, pengendalian penduduk berjalan
Presiden soeharto memulai kampanye “Keluarga berencana” dengan efektif. Hasilnya adalah menurunnya angka
yang menganjurkan setiap pasangan untuk mempunyai kelahiran setiap tahun. tingkat pertumbuhan penduduk
cukup dua anak saja. Hal ini dilakukan untuk menghindari tahunan pun turun dari 2,32% pada tahun 1960-an menjadi
ledakan penduduk yang dapat mengakibatkan berbagai 2,10% pada tahun 1970-an dan 1, 97% pada tahun 1980-
masalah, mulai dari kelaparan, penyakit, sampai kerusakan an. Hal ini menjadikan program Kb di indonesia sebagai
lingkungan hidup. Pengendalian pertumbuhan penduduk salah satu yang paling sukses di dunia, sehingga menarik
juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan peningkatan perhatian dunia untuk mengikutinya.
kesejahteraan rakyat indonesia. Pada umumnya sterilisasi dan aborsi tidak dapat diterima
Keberhasilan soeharto melakukan pengendalian jumlah secara kultural dan secara religius, sehingga program
penduduk ini dicapai melalui program Keluarga berencana Kb dilakukan terutama dengan pil kontrasepsi dan alat
nasional yang dilakukan oleh badan Koordinasi Keluarga kontrasepsi intra-uterus. Pemerintah pun mengalokasikan
berencana nasional (bKKbn). Program pengendalian sumber daya dan dana yang besar untuk program ini.
kependudukan di indonesia diawali dengan ditandatanganinya Gebrakan menarik lainnya ialah pengadaan bidan.
Deklarasi Kependudukan Pbb pada tahun 1967 sehingga secara akseptor dan calon akseptor Keluarga berencana (Kb)
resmi indonesia mengakui jumlah anak dan jarak kelahiran semakin merebak di berbagai pelosok desa dan tidak bisa lagi
sebagai hak dasar manusia. indonesia mengakui pula bahwa dilayani dokter karena lokasi tempat tinggal mereka jauh
pembatasan jumlah penduduk adalah unsur yang penting dari Puskesmas. memperhatikan situasi ini Presiden soeharto
dalam perencanaan ekonomi dan sosial. Direktur uniCeF pun menggelar inpres bidan (crash program pengadaan bidan)
James P. Grant memuji indonesia karena dinilai berhasil dengan membuka sekolah bidan di mana-mana. maka dalam
menekan tingkat kematian bayi dan melakukan berbagai masa tiga tahun saja ternyata kebutuhan bidan bisa terpenuhi.
upaya lain dalam rangka menyejahterakan kehidupan anak- secara khusus, Posyandu adalah pusat penyebaran informasi
anak di tanah air. Grant bahkan mengemukakan bahwa apa tentang betapa pentingnya Kb di samping pusat pelayanan
yang telah dicapai pemerintah indonesia sebaiknya menjadi kesehatan sebelum dan setelah persalinan. Posyandu
contoh bagi negara-negara lain yang tingkat kematian bayinya mengajarkan warga bagaimana cara mengelola nutrisi yang
masih tinggi. baik, pakaian yang bersih, dan rumah yang sehat.
SOEHART O:1966-199 7
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 109 8/21/14 1:15 PM