Page 112 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 112
Pengibaran bendera merah Putih
oleh siswa sekolah dasar pada
program penataran P4 bagi
sekolah dasar (sumber: republika).
112
berada di tangan bangsa sendiri pun republik indonesia masih pembangunan peradaban bangsa. melalui kesatupaduan
diguncang oleh berbagai corak konflik internal, mulai dari orientasi kebangsaan itu pula indonesia bisa diharapkan
pemberontakan separatis, seperti republik maluku selatan, muncul sebagai bangsa yang kuat dan disegani.
sampai pada yang bercorak keagamaan, seperti Darul islam, P4 juga merupakan sarana pendidikan masyarakat untuk
dan ideologi, seperti usaha coup d’etat yang dilancarkan oleh memupuk toleransi dalam keragaman agama, pendalaman
G-30-s PKi. Karena itulah Presiden soeharto melihat betapa falsafah bangsa, kesadaran Wawasan nusantara, dan pengertian
perbedaan ideologi dan pandangan tentang kemasyarakatan tentang arah kebijakan pembangunan bangsa. Pendidikan
dan kenegaraan bisa menjadi sumber perpecahan bangsa. ia masyarakat yang dikelola secara sistematis dan terorganisasi
melihat bahwa uuD 1945 dan Pancasila bukan saja landasan memungkinkan seluruh elemen bangsa mengalokasikan
hidup kenegaraan yang harus dijaga, tetapi juga sumber energinya dalam satu kesamaan orientasi kebangsaan melalui
abadi persatuan dan kesatuan. orde baru bukan saja sebuah peran dan tanggung jawab masing-masing.
rezim yang melihat persatuan bangsa adalah landasan materi utama P4 adalah nilai-nilai yang mendasari
kehidupan kemasyarakat dan kenegaraan yang tidak boleh bangunan peradaban bangsa (falsafah bangsa) yang secara
disaingi, tetapi juga raison d’etre kehadiran negara. formal disarikan ke dalam Pancasila sebagai Dasar negara.
maka sejalan dengan pemikiran ini pemerintah pun selain memperoleh kesadaran yang mendalam tentang nilai-
mengadakan penyelenggaraan kursus wajib tentang nilai Pancasila dan uuD 1945, peserta P4 juga diharapkan
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) bagi mengadakan dialog antara nilai-nilai ideologis dengan
pegawai negeri, pelajar, dan kelompok lain. Kegiatan ini realitas keseharian dan juga dengan nilai-nilai eksternal
mulai dilakukan pada tahun 1978. melalui kegiatan ini warga yang masuk ke dalam kesadaran masyarakat indonesia.
negara mendapat kesempatan untuk secara terorganisasi Pada level tertentu peserta P4 juga diharapkan mengadakan
membicarakan jati diri kita sebagai sebuah bangsa, falsafah konfrontasi nilai-nilai Pancasila dengan konsepsi atau teori
dan nilai yang mendasarinya, sejarah masa lalunya, dan pembangunan serta sistem penyelenggaraan negara yang
cara bagaimana peradaban bangsa ini hendak ditegakkan. datang dari luar.
melalui pemahaman terhadap masalah-masalah ini maka Dalam P4 juga diperkenalkan Wawasan nusantara
elemen-elemen bangsa relatif lebih mudah membangun sebagai suatu cara pandang dan sikap bangsa indonesia
konsensus untuk mengalokasikan energinya bagi tentang diri dan lingkungannya, yang mengutamakan
SOEHART O:1966-199 7
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 112 8/21/14 1:15 PM