Page 158 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 158

158
















              mantan Presiden b.J. Habibie usai berpidato di Jakarta   mantan Presiden b.J. Habibie memberi penjelasan kepada Presiden abdurrahman Wahid
              Convention Centre pada peresmian the Habibie   seputar the Habibie Center, tanggal 22 mei 2000. nampak mantan Presiden abdurrahman
              Center, tanggal 22 mei 2000 (sumber: reuters).  Wahid dan Prof. Dr. muladi, sH. (sumber: antara).


              orientasi, yaitu  “Kita karus lebih mengandalkan sumberdaya
                                                                     “Kepada setiap Presiden setelah saya, saya selalu
              manusia daripada sumberdaya alam. Kita harus lebih
                                                                     merasa memberikan masukan-masukan penting soal
              berorientasi jangka panjang daripada jangka pendek. Kita
                                                                     negara dan rakyat Indonesia, bukan kepada presiden
              harus lebih mengutamakan karya nyata daripada citra. Kita
                                                                     sebagai pribadi, tetapi kepada seorang ‘Nahkoda’
              harus menyeimbangkan pendekatan makro dengan mikro
                                                                     sebuah bangsa yang bernama Indonesia.”
              ekonomi. Kita harus lebih mengandalkan value added daripada
              cost added. Kita harus menyeimbangkan secara proporsional
              orientasi neraca perdagangan, neraca pembayaran dan neraca   “Kita mesti berkeyakinan bahwa masa depan bangsa
              jam kerja. Kita harus memberantas berbagai perilaku “jalan   ditentukan oleh keunggulan sumberdaya manusia
              pintas” (korupsi, kolusi, penyelewengan, dsb), menindak tegas   indonesia yang memiliki nilai-nilai budaya dan agama
              tanpa  pandang  bulu  para  pelakunya,  dan  menekan  sekecil   yang tinggi, serta memahami dan menguasai mekanisme
              mungkin perbagai peluang dan penyebab terjadinya perilaku   pemgembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan
              jalan pintas tersebut.  Kita harus lebih menyadari bahwa   teknologi secanggih apapun”.
              “jabatan adalah amanah”, yang harus dipertanggungjawabkan   Prasyarat  merdeka dan bebas  telah kita raih bersama
              kepada rakyat pemberi amanah dan juga kepada tuhan, yang   untuk masa depan yang lebih sejahtera, tentram dan cerah
              tidak pernah lalai (dan tidak dapat dibohongi atau direkayasa)   merata bagi kita!!!  namun, akankah kita dapat meraih cita-
              dalam   “perhitungan”  baik-buruknya  amal-perbuatan  cita masa depan kita? Habibie bertanya, “akan ke sanakah
              manusia.  Kita juga harus menyadari akan betapa besar risiko   kita menuju?”
              yang kita hadapi sebagai suatu bangsa apabila keadaan   lembaga  nirlaba bernama  “the Habibie  Center” yang
              “paradoks bangsa” tersebut terus berlanjut tanpa adanya   dibangunnya bersama  keluarga  dan sahabat-sahabatnya
              kesadaran dan upaya koreksi yang berarti dan serius serta   pada  10  november  1999  itu adalah  konkretisasi dari  jalan
              berkesinambungan. tidak mustahil kita akan menjadi bangsa   manandhita itu; sebuah jalan sosial, jalan kultural, sekaligus
              yang gagal. memang kita perlu memahami kesalahan (kolektif)   jalan penghormatan kepada sesama dan bangsa.
              bangsa—yang diindikasikan dengan “penyakit orientasi”—dan   Habibie  tentu  saja terinspirasi  dari  Carter  Center yang
              kesadaran serta kesungguhan kita untuk melakukan upaya   didirikan mantan presiden  amerika  serikat  Jimmy  Carter.
              “penyembuhan” yang serius dan berkelanjutan.”       Fokus  lembaga  ini adalah  pengembangan  demokrasi  dan



              b .j .habibie:1998-1999



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   158                                                 8/21/14   1:16 PM
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163