Page 155 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 155

Presiden b.J. Habibie berjabat tangan dengan
                 uskup bello seusai pertemuan khusus di istana
                 negara, tanggal 24 Juni 1998 membahas
                 masalah timor timur (sumber: antara).




                                                                                                                           155

                 “Langkah penyelesaian Timor Timur secara

                 komprehensif memungkinkan Indonesia
                 memasuki percaturan internasional yang

                 semakin kompetitif dengan kepala tegak

                 dan langkah yang pasti”









                 uuD 1945. Dalam perundingan tripartit, Pbb dan Portugal   indonesia. Hasil jajak pendapat itu kemudian akan dibahas
                 turut mendesak indonesia untuk mengadakan referendum di   oleh mPr untuk disetujui atau ditolak. sebagai tindak lanjut,
                 timor timur.                                        united nations mission in east timor (unamet) dibentuk pada
                    sidang Kabinet  bidang Politik dan Keamanan pada 27   11 Juni 1999. Habibie dan Sekjen PBB Kofi Annan bersepakat
                 Januari 1998, menyatakan bahwa jika tawaran otonomi   untuk merahasiakan hasil jajak pendapat hingga 72 jam setelah
                 diperluas  ditolak  rakyat  timor  timur,  maka  mPr  akan   hasilnya diketahui.
                 mempertimbangkan kemungkinan melepaskan timor timur.   Jajak  pendapat diselenggarakan  pada  30 agustus 1999.
                 Pilihan ini disebut “opsi kedua”.                   Hasilnya, 78,5% menolak otonomi luas dan 21,4% menerima.
                    beberapa hari setelah si mPr 1998, Habibie menerima surat   Habibie menerima kabar hasil jajak pendapat lewat telepon
                 dari Perdana menteri australia John Howard yang mengusulkan   dari Sekjen PBB Kofi Annan pada 4 September 1999. Sekjen
                 agar penyelesaian timor timur dilakukan seperti penyelesaian   Pbb itu menyampaikan akan segera mengadakan konferensi
                 bekas koloni Prancis. Kaledonia  baru dipersiapkan selama   pers untuk mengumumkan hasil jajak pendapat timor timur.
                 lima sampai sepuluh tahun oleh negara penjajah Prancis untuk   Habibie  memandang  tindakan  sekjen  Pbb  tersebut
                 memperoleh kemerdekaannya melalui suatu referendum.   melanggar  kesepakatan. Kerusuhan sosial  pun meledak  di
                 saran ini diabaikan Habibie karena, menurutnya, timor timur   timor timur. Pada tanggal 6 september 1999, mulai pukul
                 bukan koloni  indonesia.  Juga bukan referendum yang akan   00.000,  timor  timur  diumumkan dalam  Keadaan  Darurat
                 dilakukan di timor timur, sebab presiden tidak berwenang   militer. Dalam sidang umum  mPr, 19 oktober 1999,  hasil
                 untuk menentukan pelaksanaan referendum, melainkan mPr.   jajak pendapat tersebut diterima. Hal tersebut diatur dalam
                 yang akan dilaksanakan di timor timur adalah jajak pendapat,   taP  mPr  no V/mPr/1999  tentang Penentuan Pendapat  di
                 yang pelaksanaannya tidak membutuhkan ketetapan  mPr,   timor timur. Dengan demikian timor timur resmi berpisah
                 tetapi mPr dapat menolak hasilnya.                  dari indonesia.
                    Dalam Perjanjian tripartit yang disahkan pada 5 mei 1999   tindakan Habibie  melepas timor timur  untuk  merdeka
                 di new york, pihak indonesia, Pbb, dan Portugal sepakat untuk   adalah  tindakan yang beradab. Habibie  tak ingin bangsa
                 menyelenggarakan jajak pendapat. Dengan jajak pendapat,   indonesia terus dihantui  masalah aneksasi sejarah
                 warga timor timur akan menentukan pilihan mereka, tetap   sebagaimana  dituduhkan  masyarakat  internasional.
                 bersatu dan menerima otonomi luas atau berpisah dari   menyelesaikan  soal  timor  timur  dengan  cara demokratis



                 b .j .habibie:1998-1999



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   155                                                 8/21/14   1:16 PM
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160