Page 164 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 164
164
GUS DUR DAN KITA
mungkin kita bisa menempatkan buku ini dalam kategori pemikiran-pemikiran cerdas mengenai kedua hal itu.
buku sejarah politik terbitan resmi pemerintah yang tokoh yang memiliki pemikiran politik, kebudayaan, dan
bermaksud mengenang dan memberikan apresiasi yang keagamaan yang rasional serta modern ini, jejak-jejak
tulus dan penuh hormat pada Gus Dur sebagai Presiden. pemikiran dan sikap ‘tradisionalnya’ bisa kita temukan
Kita mengenang jasa-jasanya melalui pemikiran, sikap dan dalam kehidupan sehari-harinya. Kita tahu Gus Dur sangat
kebijakan-kebijakan resmi kenegaraannya selama menjabat gemar melakukan ziarah kubur, ke makam-makam para
sebagai presiden. apresiasi tersebut dimaksudkan sebagai tokoh sejarah maupun spiritual yang dianggap memiliki
representasi dari penghormatan warga negara secara kewibawaan dan karomah yang besar pengaruhnya
keseluruhan, terutama dari kalangan orang-orang atau terhadap kehidupan masyarakat.
kelompok-kelompok masyarakat yang mengenal secara inilah antara lain, yang membuatnya tampil secara unik,
umum maupun secara pribadi, yang bersentuhan langsung aneh, tetapi istimewa. Pendalaman pemahaman tentang
dengan presiden Gus Dur maupun yang tidak ada hubungan makna hidup --yang sering tidak menjadi perhatian
historis dan emosional apapun. orang banyak-- memupuk kekayaan batin dan rohaninya.
Gus Dur memperoleh tempat istimewa di hati rakyat sikap dan pandangan yang kompleks dan mendalam itu
indonesia terutama golongan minoritas. mereka ini sangat membuat pemikiran-pemikirannya tidak mudah dipahami
menaruh hormat kepadanya. Pendidikan politik terutama karena melampaui batas-batas zaman. sikapnya yang
dilihat dari sudut “civic education”, mengenang jasa-jasa memberikan perlindungan terhadap golongan minoritas
presiden dan memberi apresiasi kepadanya, merupakan dan kecenderungannya membela kelompok-kelompok
hal penting. apresiasi seperti itu tidak ada hubungannya tertindas membuktikan kecenderungan tingkah lakunya
dengan kultus dan fanatisme. yang tidak lazim dan sukar dipahami sebagaimana
Kenangan terhadap Gus Dur di sepanjang buku ini disebutkan di atas. tapi kita juga tahu, ketidaklazimannya
menekankan, bahwa kita memang harus berpijak pada itu merupakan tanda keistimewaannya sekaligus
sejarah dan tindakan-tindakannya di dunia ini, sekaligus menunjukkan tingkat keunggulannya sebagai pemimpin
menengok pemikiran dan wawasan kosmologinya tentang yang selalu punya waktu dan hati untuk orang lain. Gus
kehidupan di dunia ‘sana’. Gus Dur memang memiliki Dur orang yang murah hati, akomodatif, dan humanis.
ABDURRAHMAN W AHID:1999-2001
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 164 8/21/14 1:16 PM