Page 178 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 178
178
atas: Presiden abdurrahman Wahid dan menteri
Kehakiman dan Ham baharudin lopa terlibat
pembicaraan serius seusai menerima komponen
masyarakat aceh, di bina Graha, Jakarta, pada 10 april
2001 (sumber: antara).
tengah: abdurrahman Wahid menerima plakat
penghargaan dari Dewan adat Papua yang diberikan
oleh tom baenal, di Gor Cendrawasih, Jayapura
tanggal 14 november 2006 (sumber: antara).
bawah: abdurrahman Wahid menaburkan bunga saat
berziarah di makam theys H. eluay tokoh masyarakat
adat Papua di sentani, Papua pada 13 november 2006
(sumber: antara).
kelegaan bagi masyarakat aceh dan Papua. bahkan
mempunyai dampak yang luas dalam pandangan politik
dunia. Gus Dur juga mengeluarkan Keppres no 88 tahun
1999 mengenai Komisi independen Pengusutan tindak
Kekerasan di aceh. langkah ini pun memberi harapan baru
bagi masyarakat aceh, sehingga Gus Dur dikenal sebagai
presiden yang kaya akan pendekatan kebudayaan dan
semangat humanis. langkah ini juga dipergunakan oleh
Gus Dur untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat irian
Jaya yang menginginkan tanah tumpah darah mereka
diberi nama Papua.
Dalam suatu wawancara dengan radio nederland
(Hilversum), Gus Dur menyatakan: “sebagai seorang
Demokrat saya tidak bisa menghalangi keinginan rakyat
aceh untuk menentukan nasib sendiri. akan tetapi sebagai
seorang republik, saya diwajibkan untuk menjaga keutuhan
negara kesatuan republik indonesia”.
ABDURRAHMAN W AHID:1999-2001
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 178 8/21/14 1:17 PM